Please, siapapun, jangan pernah tanya ke orang lain, mereka tim bubur diaduk atau enggak, mereka pendukung tim sepak bola siapa, apa lagi masalah skripsi.
Ternyata, itu memang topik sensitif. Sama seperti hari ini, siang ini. Di saat yang lain sibuk dengan acaranya sendiri, di ruang depan, Eric, Juyeon, Sunwoo, dan Haknyeon justru bermain saling lempar pertanyaan, yang parahnya mengundang sisi kesetanan di dalam diri mereka.
"Karung, karung apa yang gak punya harga diri?" Haknyeon kembali memberikan teka-teki pada ketiga orang di depannya, yang juga menanti pertanyaan aneh dari mereka semua.
"Karung sampah?" Eric menebak, namun dibalas gelengan oleh Haknyeon.
"Justru karung pahlawan itu," balas Haknyeon yang membuat mereka kembali berpikir. Padahal sebenarnya, pertanyaan yang mereka lontarkan dari tadi tidak perlu dijawab. Ada banyak kegiatan lainnya yang perlu mereka kerjakan.
Tapi mereka memilih untuk saling tanya jawab pertanyaan konyol tak berbobot.
Gak apa-apa, sih. Kalau kata mereka tuh healing, refreshing.
"Jawab, kek! Lu dari tadi gue liat-liat jadi tim ngetawain doang," omel Haknyeon pada Sunwoo, yang memang benar kalau dari tadi, pria dengan kaos hitam itu hanya memperhatikan mereka bermain, tanpa memberikan jawaban ataupun pertanyaan.
"Gue gak ada pikiran, blank," sahut Sunwoo santai sambil mengulas deretan giginya. "Eh, jadi orang dewasa tuh susah, tau gak?" sambungnya yang langsung mendapat toyoran dari Haknyeon.
"Gue lebih tua dari lo ya, anjir."
"Permisi, ada yang lebih tua dari lo juga, kok, bang," sela Eric dan langsung menunjuk pria yang dari tadi duduk dengan anteng, mikirin jawaban baik-baik. Juyeon.
Baik Haknyeon maupun Sunwoo, mereka berdua langsung tertawa seakan tanpa dosa sudah menertawai Juyeon yang hanya menatap mereka dengan mata yang sudah menyipit karena bukannya marah, Juyeon malah tersenyum. Ikut tertawa dengan mereka.
"Punya abang polos banget, elah, elah," monolog Eric sambil puas tertawa.
Baru saja selang beberapa detik, kedatangan suara seseorang membuat tawa mereka terpaksa harus dihentikan dan menaruh atensi mereka padanya.
"Pada ngapain ketawa-ketiwi di sini? Tumben."
Bukannya menjawab, Eric justru kembali berucap, "Nah, ada lagi nih yang lebih tua."
"Paling tua," ralat Sunwoo. Semua sontak tertawa, terkecuali Sangyeon yang sedikit menyipitkan matanya, berusaha mengintimidasi keempat orang di depannya ini. Ia mendengar kata 'tua' yang sepertinya ditujukan pada dirinya, itu kata terlarang baginya.
"Enggak, Bang, bercanda doang, seriusan," ucap Eric takut-takut. Sebenarnya, Sangyeon bakal beneran marah sih pasti enggak. Eric tau. Tapi masalahnya, kalau dibercandain, abangnya yang satu itu suka bercandain balik, yang bahkan di luar ekspektasinya.
Kenapa Eric bisa tau? Ya berpengalaman, lah. Kalau gak jahil, apalagi ke Sangyeon yang paling tua, gak asik rasanya.
"Eh, ada tuh, tadi pertanyaan dari Bang Haknyeon," lanjut Eric sambil menudik Haknyeon di sebelahnya, untuk mengalihkan perhatian Sangyeon. "Kasi tau, ngab."
Melihat atensi Sangyeon yang sedikit teralihkan membuat Eric menghela nafasnya dengan perasaan tenang, lega. Hampir saja dia menjadi sasaran Sangyeon.
"Karung, karung apa yang suka dipermaluin?"
"Tadi katanya yang gak punya harga diri," sela Eric.
Haknyeon menunjukkan cengirannya, "Lebih cocok dipermaluin ternyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOYZ' Daily
FanficKalian bosen? Pengen hiburan? Coba baca ini deh! Kumpulan short fanfiction about The Boyz (ot12)'s daily life! Yu kita lihat seberapa rusuh, gemes, dan cerobohnya The Boyz di kehidupan sehari-hari melalui kumpulan short fiction ini! :D P.s untuk ver...