"GUYS, GUYS! CEPETAN TIDUR SEKARANG JUGA!"
Sunwoo berteriak sambil menggoyang-goyangkan tubuh Younghoon dan Juyeon.
"Nu, kita mau tidur. Lo nya aja yang daritadi masih melek," omel Younghoon lalu melemparkan sebuah bantal pada Sunwoo.
Sunwoo menangkap bantal itu, "Ah makasi loh bang. Lo tuh emang baik banget sama adek sendiri. Ah sa--"
"Lo ngomong lagi gue laporin pak RT nih," ancam Younghoon.
"TAPI SERIUS! Tidur sekarang!"
"Maksa amat."
"Aisshh, sekarang malem jumat!"
"Ya iyalah. Kan besok hari jumat. Kalau besok hari minggu, namanya malem minggu," jawab Younghoon seadanya. Lagipula apa yang dipikirkan Sunwoo, ya malam ini memang malam Jumat. Terus?
"Sekarang setan-setan lagi berkeliaran. Terus beberapa menit lagi udah jam dua belas tepat!"
"Yaudah sih. Kalau mau jam dua belas lebih satu menit kan harus ngelewatin jam dua belas tepat," balas Younghoon. Sampai saat ini ia masih tak mengerti apa yang ada di pikiran Sunwoo. Aneh-aneh aja.
"Aish, tapi kan ada set--"
Brukk
"HUAAAAKDSHFJGKL SETAANNN!!"
Pintu kamar mereka tiba-tiba terbuka. Dan Sunwoo merasa jantungnya kini sedang berlari-lari. Entah kemana. Ia merasa jantungnya akan lepas dari tempatnya.
"Hah? Setan? Siapa yang lo bilang setan?"
Sunwoo langsung membuka matanya pelan-pelan karena mendengar suara itu. Ia memelototkan matanya, Q??!
"HA, ei Changmin, lo dibilang setan tuh sama si Nunu," ujar Younghoon.
"Bagus, saatnya gue menikmati perang dunia." Younghoon tersenyum senang. Ia yakin sehabis ini akan ada sebuah pertunjukkan.
Enaknya nonton sebuah pertunjukkan di tengah malam Jumat.
"Ga gitu sumpah." Sunwoo menggeleng kencang kepalanya. Gila, Sunwoo keceplosan. Abisnya kaget.
"Ohhh, hm jadi gue dibilang setan?" Sunwoo merasa ngeri mendengar sekaligus melihat Q.
"Engga, suer!"
"Lo pilih bahu kanan atau kiri?" Sunwoo hanya menggeleng sambil tertawa canggung. "Eng-ga gitu, bang. Astaga bang, lo ngira gue beneran ngomong setan ke abang tersayang gue gitu?" Sunwoo berusaha menunjukkan puppy eyes nya. Untuk menjinakkan Q tentunya.
Q semakin mendekati Sunwoo dengan perlahan-lahan. Itu membuat Sunwoo semakin takut. Abang satunya ini mengerikan sekali.
Namun saat Q berjalan mendekati mereka, tiba-tiba ia menginjak sesuatu.
"AAKHDOH"
Mereka langsung menolehkan fokusnya ke suara itu.
"Juyeon?!"
Juyeon mengerjapkan matanya dan menatap mereka bingung. "Kalian ngapain, sih?!"
"Harusnya gue yang nanya sama lo, LO NGAPAIN DIBAWAH?!" tanya Q. Ia bingung. Bahkan Sunwoo dan Younghoon juga sama bingungnya. Kenapa Juyeon tiba-tiba bisa tertidur di lantai?!
"Paling jatuh dari kasur," jawab Juyeon santai lalu berdiri dan mengembalikan dirinya ke kasur.
"Tidur, tidur. Berisik banget. Besok pagi mau latihan." Juyeon lalu langsung memejamkan matanya.
"Yeon?"
"Ju?"
"Juyeon?"
"Lah? Juyeon udah tidur?"
Sunwoo hanya mengedikkan bahunya atas pertanyaan Younghoon. Ia sendiri juga gatau.
"Dahlah, gue juga mau tidur. Capek."
Q langsung keluar dari kamar itu dan tak lupa ia menutup pintunya.
Sunwoo langsung menarik nafasnya lega. Akhirnya.
"Yah, ga asik. Gaada perang dunia." Gumaman Younghoon itu langsung mendapat lemparan bantal dari Sunwoo.
"Emang lo abang kampret."
"Ih makasi lo, Nu. Lo tuh emang adik yang baik banget sampe ngasi gue bantal gini." Ucapan Younghoon itu sedikit menyebalkan bagi Sunwoo. Karena Sunwoo tau kalau Younghoon lagi ngeledek.
"Berisik." Sunwoo lalu langsung menidurkan badannya ke kasur tanpa memperdulikan Younghoon yang sedang cekikikan sendiri.
*End*
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOYZ' Daily
FanfictionKalian bosen? Pengen hiburan? Coba baca ini deh! Kumpulan short fanfiction about The Boyz (ot12)'s daily life! Yu kita lihat seberapa rusuh, gemes, dan cerobohnya The Boyz di kehidupan sehari-hari melalui kumpulan short fiction ini! :D P.s untuk ver...