HBD Younghoin!

111 25 7
                                    

Senyuman tak pernah sirna dari wajah tampan milik Younghoon. Dengan suasana hati yang senang, Younghoon merapikan kamarnya yang sebenarnya tidak berantakan itu. Ia melipat selimut dengan sangat teliti. Keempat ujung titik selimut tersebut harus bertemu di tempat yang sama.

Mungkin ini sudah termasuk hal ter-aneh yang pernah Younghoon lakukan. Sebenarnya ada hal aneh lainnya yang pernah Younghoon lakukan, sih. Salah satunya adalah menghitung biji beras dalam 1 cup. Memang aneh, tapi terkadang Younghoon suka melakukannya.

Ingat, hanya terkadang. Younghoon juga bisa stress kalau ngelakuin itu setiap hari.

Sangyeon yang berada di kasur sebrang Younghoon hanya menatap Younghoon dengan bingung sekaligus meremehkan. Melipat selimut sampai detail dengan senyuman yang tak pernah pudar dari wajahnya.

Sangyeon mengedikkan bahunya seraya menggelengkan kepalanya. Menolak apa yang baru saja ia pikirkan.

"Udah gila kayanya."

Sebenarnya tujuan Sangyeon ke kamar milik Younghoon adalah untuk mendapatkan sinyal wi-fi yang kencang. Entah dimana wi-fi rumah mereka dipasang, agensi mereka tak memberitahunya. Katanya rahasia, biar gak rebutan kamar.

Sebenarnya Sangyeon curiga kalau Sunwoo tau dimana wi-fi nya, terus dipindahin ke kamarnya bareng Younghoon dan Juyeon.

Soalnya dulu sinyal wi-fi mereka lancar aja diseluruh bagian rumah. Tapi belakangan ini, sinyal wi-fi di kamar Younghoon, Juyeon, dan Sunwoo sangat lancar dibanding kamar lainnya.

Sangyeon yang sedang asyik menonton Youtube lama-lama sudah tak tahan melihat Younghoon dengan senantiasa dan sabarnya melipat selimut tersebut. Padahal Younghoon tau kalau selimut itu dipotong miring. Alias ujung-ujung selimut itu gak bakal bisa ada di satu titik yang sama.

"Hoon, mending lo tinggalin tuh selimut, terus pergi. Kemana gitu kek. Capek gue liatin lo, jujur dah."

Younghoon menoleh, menatap Sangyeon dengan senyuman yang masih terpasang di wajahnya.

"Bang, lo tau gak, sih? Katanya kalau ngelakuin sesuatu hal yang frustasi sambil senyum dan sabar di hari ulang tahun kita, kita bakal dilimpahin kebahagiaan terus," balas Younghoon.

Sangyeon rasanya ingin menghilang dari sana saat ini juga. Tapi sayang sinyal wi-fi menghalanginya.

"Ya tapi gak gitu juga, Hoon. Sumpah, kasian gue sama lo. Siapa coba yang bilang begitu?"

"Jacob."

Sangyeon menghela nafasnya. Sudah pasti ini ajaran Jacob. Tapi, Sangyeon paham pasti maksud Jacob juga bukan kaya Younghoon gini.

"Lo bodoh atau polos, sih?" jengah Sangyeon.

"Kita semua punya keduanya, Bang."

Lagi-lagi Sangyeon menghela nafasnya dengan frustasi. Ia mengacak rambutnya saking capeknya ngeliat Younghoon yang jadi sabar kaya gini. Biasanya juga ngegas anti rem.

"Kalau Jacob ngomong tuh dicerna dikit, Hoon," saran Sangyeon. Younghoon hanya mengacungkan jempolnya, lalu kembali fokus pada selimut yang ada di tangannya.

Lelah melihat Younghoon yang sudah sangat membuatnya frustasi, akhirnya Sangyeon memutuskan untuk keluar dari sana. Lebih baik ia tidak melihat Younghoon seperti itu, daripada harus melihatnya tapi Sangyeon ikutan stress. Padahal yang lakuin hal stress itu Younghoon.

Sangyeon ikhlas wi-fi nya gak lancar.

Baru saja Sangyeon akan memegang gagang pintu untuk keluar, tiba-tiba pintu itu sudah terbuka dari luar.

Sontak Sangyeon terlonjak karena mendengar suara terompet serta teriakan dari orang-orang yang membuka pintu. Sebenarnya bukan hanya Sangyeon, mereka yang membuka pintu juga terkejut karena melihat Sangyeon di depan pintu.

THE BOYZ' DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang