Sunwoo's struggle

195 29 2
                                    

Suasana sore ini mungkin bisa dibilang cukup damai. Karena hari ini Sangyeon bisa santai duduk di sofa sambil main ponsel, tanpa harus mendengar keributan seperti biasanya. Entah ribut yang keluar karena pertengkaran adu mulut atau barang-barang yang berjatuhan. Biasanya kalau sore-sore gini, mereka bakal ribut main game. Tapi sekarang enggak.

Kalau menurut pikirannya Sangyeon, mungkin mereka capek main game. Tapi ya apapun, akhirnya Sangyeon bisa ngerasain sore-sore yang damai. Tanpa harus denger adik-adiknya ngadu ini itu.

"Bang," panggil Sunwoo tiba-tiba dari sebelahnya, ditengah Sangyeon yang asik memainkan ponselnya.

Sangyeon yang sedang asyik menggeser-geser layar ponselnya langsung menatap Sunwoo sambil menaikkan kedua alisnya untuk bertanya. Dari nada nya sih kayanya lumayan penting.

"Menurut lo, kalau orang ditembak, mati gak, Bang?"

"Tergantung. Kalau udah waktunya lo dipanggil yang diatas, ya meninggoy. Kalau masih ada misi di dunia, ya lo masih hidup," sahut Sangyeon santai.

"Kok ngumpamain gue sih, kampret," umpat Sunwoo sebal, tapi ketawa.

Sangyeon tertawa ringan sebelum kembali menjawab Sunwoo. "Ya si A deh."

"Udah telat, Bang. Udah keburu lo jelasinnya pake gue!" Mendengar Sunwoo mengomel, Sangyeon cuma bisa tertawa ringan.

Baru saja Sangyeon akan lanjut bermain ponsel, tiba-tiba Sunwoo memanggilnya lagi. Dan pertanyaan yang dilontarkan Sunwoo ini benar-benar aneh. Mungkin sore nya hari ini akan berujung seperti pagi nya dulu bersama Hyunjoon. Asem.

"Bang. Kenapa, ya, kalau orang ngungkapin perasaannya, dibilang 'nembak'? Padahal, kan, kita gak bikin dia meninggal?"

"Mana saya tau, saya kan ikan," sahut Sangyeon asal. Memilih untuk membiarkan Sunwoo aja. Tapi, Sunwoo malah nanya lagi.

"Gue lagi seriusaaan. Kenapaaa?"

"Kalau mau serius, mending lo ke KUA gih. Ajak doi lo, terus diseriusin."

Sunwoo lantas langsung memukul lengan Sangyeon dengan kesal. "Lo ya, iih, udah tua juga, masih aja suka bercanda."

"Lo kira orang tua gak boleh bercanda? Dih, dikira bercanda cuma buat bayi kali, ah."

"Lagipula, gue gak setua itu," lanjut Sangyeon kesal. Iyalah. Orang baru otw 25 tahun. Masih muda kalau menurut Sangyeon. Gak setua itu.

"Iya, iya. Gak tua. Tapi, Abang Sangyeon terganteng dan yang paling tua diantara kita, Kim Sunwoo yang paling ganteng nan menggemaskan ini mau ber--"

"Gak tau, bocil," potong Sangyeon dengan senyuman paksa menoleh padanya. Tanpa menunggu respon Sunwoo, Sangyeon langsung bangkit dari tempat duduknya dan tentu membawa ponselnya juga. Tak ingin sore damainya berakhir seperti pagi yang dulunya indah itu.

"Heh! Orang tua!" Namun percuma. Sangyeon tetap pergi dari sofa dan malah masuk ke kamarnya.

"Gak tau, Nu! Coba tanya sama yang di atas!" teriak Sangyeon sebelum menutup pintu kamarnya.

"Lo nyuruh gue dead dulu apa gimana?" Namun tak ada jawaban dari Sangyeon. Sunwoo menghela nafasnya. Padahal niatnya ingin bertanya untuk memastikan, ini malah ditinggal Sangyeon.

Disuruh nanya sama yang di atas pula.

Beberapa detik kemudian, ponsel Sunwoo berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk.

Oh, dari Haknyeon. Namun Sunwoo mengerutkan dahinya, tumben Haknyeon nge-chat. Biasanya juga tuh anak buka HP buat chat jarang banget.

|Nu, dicari sama yg diatas

Sunwoo spontan melebarkan matanya karena terkejut. "INI MAKSUDNYA APA?!"

Lo nyuruh gue metong bang???!|

Tak lama Sunwoo harus menunggu, Haknyeon sudah membalas pesannya lagi. Tumben.

|Ngomong apasih monyet
|Cepet sini naik
|Dicari Bu Ghita
|HARI INI LATIHAN DRAMA!!

Sunwoo langsung menepuk jidatnya. Entah harus tertawa karena kebodohannya atau sedih karena dirinya bodoh.

Ini chat kalau lo lupa|
Siap otw ke atas bro|
Tanpa babibubebo|
Kim sunsun ngueeng|
Maksudnya ke lantai atas|
Bukan ke atas sana🙏|

|Ngomong apasih monyet

Diem babi, gue ngetik|

|CEPEETTTT BABIIIK

IYA SABAAR NYET|

|Anak kambing

Baru saja Sunwoo akan membalas pesan dari Haknyeon, tiba-tiba ia mendapatkan teriakan dari kamar Sangyeon. Dan dari teriakannya, sudah pasti itu suara Sangyeon.

"SUNWOO CEPETAN LATIHAN DRAMA, DICARI SAMA YANG DI ATAS! GUE DITELPONIN SAMA BU GHITA!"

"Ya Tuhan, Bang, dari tadi lo sama Haknyeon ngomong yang di atas, gue kira lo nyuruh gue nanya sama Yang Maha Kuasa!"

Gelak tawa langsung terdengar dari kamar tersebut. Hanya ada Sangyeon, dan tentu itu suara tawanya Sangyeon. "Gila lo."

"Makasih, gue emang manis." Sunwoo dengan segera beranjak dari tempat duduknya. Berhubung pakaian yang ia gunakan tidak begitu rumahan dan masih sopan, jadi ya gak usah ganti baju lagi.

"GILA, SUNWOO! G.I.L.A! BUKAN GULA!"

"Buset, dijelasin teriak-teriak. Gue juga denger kali, tuwir!" ucap Sunwoo sambil memukul pintu kamar Sangyeon.

"Diem, bocil!"

"Tua!"

"Bocil!"

"Tua!"

"Bocil!"

"Tu--"

Sunwoo menghentikan aksi ledek meledeknya, dan beralih mengangkat ponselnya yang berdering. Ternyata dari Haknyeon.

"KIM SUNWOO CEPETAN NAIK, HEH!!"

Sunwoo otomatis langsung menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan Haknyeon yang menyambutnya. Sunwoo bahkan tidak menghidupkan mode loud speaker, tapi Sangyeon yang di dalam kamar sampai bisa mendengar teriakan Haknyeon. Sangyeon langsung tertawa, jelas. "Udah sana. Dicari sama yang diatas!"

"Abang-abang gaje," gumam Sunwoo sambil menggelengkan kepalanya. Tak lupa ia juga langsung mematikan sambungan tanpa membalas apapun. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Sunwoo keluar dari rumahnya dan pergi menuju agensi untuk latihan drama. Mungkin Haknyeon kira Sunwoo sedang berada di agensi, padahal dia sedang berantem sama Sangyeon di rumah.

Soalnya, biasanya kalau mereka ngomong 'yang diatas' itu udah pasti ngomongin latihan drama sama Bu Ghita. Tapi entah kenapa Sunwoo tadi malah mikir yang beneran di atas.

*End*

THE BOYZ' DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang