Minta uang

80 17 8
                                    

Seperti yang biasa dilakukan oleh kita semua, Haknyeon tidur menyamping sambil menonton sebuah video yang menampilkan hewan sedang berolahraga atau bermain. Malam ini ia menonton gajah yang sedang bermain hula hoop. Melihat gajah yang sibuk memutar benda lingkaran itu di belalainya membuat Haknyeon ingin bermain hula hoop juga.

Maka ia beranjak, bangun dari tempat ternyamannya, alias kasur, lalu berjalan keluar kamar. Menghampiri kamar satu persatu anggota lainnya, mencari seseorang yang bisa ia minta persetujuan. Dan kalau perlu juga uang.

Ia masuk ke dalam kamar Sangyeon, mencari sang pemilik kamar, tapi gak ada.

"Bang?"

Jacob yang sedang rebahan di kasur miliknya langsung menoleh, menatap Haknyeon untuk bertanya. "Kenapa, Nyeon?"

"Eh, monmaap, lagi nyari Bang Sangyeon, bukan Bang Jacob."

"Yee, siapa suruh manggilnya pake 'bang' doang." Haknyeon hanya tertawa tanpa bersalah, sedangkan Jacob kembali fokus pada video yang sedang diputar di ponselnya.

"Bang Sangyeon mana?"

"Tuh, di kamar Juyeon kali, katanya mau nyoba baju," sahut Jacob tanpa mengalihkan fokusnya dari benda pipih di tangannya.

"Nyoba baju? Baju apaan, dah? Baru beli?" Jacob hanya mengedikkan bahunya.

"Tadi dia bilang gitu doang."

Haknyeon mengangguk sambil terkekeh. "Nyoba baju doang pake bilang-bilang, dah."

"Yeeeu, berguna juga, kan? Buktinya lo nanya sekarang. Kalau gak dikasitau, gue mesti jawab apa?"

"Ya, ya, ya."

"Tengs, Bang," sambung Haknyeon dan pergi begitu saja, mencari keberadaan sang ketua kelas sekaligus yang tertua di sini.

Haknyeon mengetuk pintu kamar Juyeon yang ditutup beberapa kali, lalu ditanggapi sahutan dari dalam sana.

"Maaf, ruangan sudah penuh! Coba lain kali!" Sudah jelas itu teriakan milik Sunwoo.

Haknyeon tak peduli, ia langsung masuk setelah mendapat sahutan seperti itu dari sana.

Begitu membuka kamar, pemandangan yang Haknyeon lihat langsung pada Sunwoo yang sedang rebahan sambil bermain ponsel, tapi dengan kakinya yang bertengger di tembok yang lebih tinggi, beserta Sangyeon yang sibuk berkaca di depan cermin kamar tersebut.

Haknyeon menutup pintu, lantas masuk ke dalam. Tak lupa ia memukul kaki Sunwoo yang naik di dinding kamar. "Kaki lo bau dosa!"

"Berisik banget si!"

Membiarkan sahutan Sunwoo, lagi, Haknyeon langsung menghampiri Sangyeon yang sedang sibuk memperhatikan dirinya di cermin.

"Bang."

"Hm?" Sangyeon hanya berdeham sebagai jawabannya, karena ia masih fokus pada dirinya sendiri.

"Nyeon, menurut lo bagus, gak, kalau gue pake batik begini?" Alih-alih Haknyeon yang bertanya, justru malah Sangyeon yang nanya.

Haknyeon meneliti Sangyeon dari atas sampai bawah, lalu mengangguk dengan ekspresi sedikit puas. "Cocok banget, deh. Lo cakep banget, Bang."

"Bang, tiati, Bang. Gue mencium ada bau-bau yang sedang ada maunya," ujar Sunwoo dengan santai tanpa mengalihkan fokusnya sedikitpun dari ponselnya.

"Sewot banget si lu!"

"Berantemnya lanjutin aja dulu. Kalau udah selesai, baru bilang ke gue ada apa," ujar Sangyeon. Mau dilerai pun bakal buang-buang tenaga. Jadi lebih mending kalau mereka menyelesaikan pertengkarannya terlebih dahulu.

THE BOYZ' DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang