"Andaraa.. " Gadis berkacamata itu menoleh kemudian tersenyum lebar.
"Kak vanka.??" Yovanka tersenyum dan berjalan menghampiri Andara, merangkul pundaknya tak lupa mendaratkan kecupan di pipi gembul si gadis.
"Kaka ngapain disini??" Tanya Andara seraya menarik Yovanka duduk di sebelahnya.
"Emang gak boleh ya?? Inikan sekolah kakak juga dulu"
"B-bukan gitu kak" Vanka terkekeh kecil mendapati wajah gugup Andara.
"Iya sayang, kakak becanda kok.. Oh ya, Dara ngapain disini sendiri??"
"Dara lagi males belajar kak hehe.."
"Ada masalah??" Terka Vanka yang memang tahu sifat gadis tersebut. Andara menghela nafas dan menyandarkan kepala di bahu Yovanka.
"Dara bingung kak, Judy sama Luna sekarang jadi musuhan."
"Musuhan? Kenapa??"
"Judy suka sama Luna, tapi Luna malah nerima cowok lain.." Si gadis dewasa membelalak namun kemudian menghela nafas.
"Yang namanya cinta gak bisa dipaksain sayang, mungkin emang Aluna lebih mencintai cowok itu dibanding Judy.."
"Tapi kak masalahnya, Luna nerima cowok itu tepat di depan Judy, dan kakak tau? Semenjak hari itu Judy berubah drastis. Dia gak pernah ketawa lagi, jail lagi, Judy sekarang jadi dingin kak.." Vanka terdiam menatap Andara yang terlihat semakin gusar.
"Dara gak mau kita terpecah cuma gara-gara cinta, Dara sayang sama Judy sama Aluna juga, Dara harus gimana kak.. " Andara menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Vanka, gadis itu memeluknya dan mengusap punggung Andara perlahan.
"Dara pengen bikin mereka baikan kak, Dara pengen ngembaliin Judy yang ceria juga Aluna yang bawel kak. Dara harus apa??"
"Sayang, kakak tau perasaan Dara tapi Dara, baik Judy dan Aluna, mereka udah dewasa. Harusnya mereka bisa menempatkan diri sesuai kondisi. Mungkin Judy terlalu mencintai Aluna dan karena Aluna secara tak langsung menolak dia, dia pasti sakit hati dan gak terima.." Andara melepaskan pelukannya menatap Vanka yang tengah memberinya masukan.
"Tugas Dara hanya memberikan mereka pengertian dengan cara yang gak menyakitkan.."
"Gimana caranya kak??" Tanya Andara, Vanka merapikan anak rambut gadis tersebut dan tersenyum manis.
"Nanti kita cari caranya sama-sama, ya?" Andara mengangguk
"Sekarang Dara gak boleh sedih lagi, kakak gak mau adik cantik kakak ini sedih.."
"Iya kak, makasih ya udah selalu ada disaat Dara butuh sandaran.. "
"Itu emang tugas kakak sayang, menjaga Dara, menemani Dara dan menghibur Dara disaat seperti ini.. " Andara berkaca-kaca, kalimat penuh kasih dari Yovanka berhasil membuat hatinya tersentuh. Ia kembali masuk ke dalam dekapan hangat si gadis cantik.
"Makasih kak, Dara beruntung punya kakak, Dara sayang kak Vanka.. "
"Kak Vanka juga beruntung punya adik seperti Dara, kakak juga sayang banget sama peri cantik ini.." Keduanya terhanyut dalam suasana haru penuh kasih sayang.
Andara mensyukuri kehadiran Vanka, Danissa dan gadis lainnya yang ia anggap sebagai kakaknya sendiri dalam hidupnya. Begitupun dengan Yovanka, Regina, Rachel dan yang lainnya yang menganggap Andara sebagai adik kandung mereka sendiri.
Andara kembali ke kelasnya meninggalkan Yovanka yang masih terduduk di bangku taman bekas sekolahnya dulu. Tak ada yang berubah dari tempat ini, semua masih sama persis seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)
RomanceI can love you for four days Spring, summer, autum, winter! Maybe three days Yesterday, today, tomorrow! How about two days? Day and night! One day is enough! EVERYDAY!. Gue tunggu hujad'an disetiap chapter nya yakk 💙