"Iya mah, pah, Daniss tau kok konsekuensi nya dan Daniss yakin bisa ngadepinnya.."
....
“Pokoknya mama sama papa tenang aja, Daniss sama Dera udah super duper siap kok jadi orangtua hehe.. "
...
"Oke siap, Daniss tunggu kedatangan kalian bye mah, pah.. “
Tut.. Tut..
Danissa menutup sambungan telfonnya, terdiam sejenak menatap langit gelap bertabur bintang dari balkon kamar tamu yang ia tempati kemudian tersenyum dan membalikkan tubuh masuk kedalam kamar.
Malam ini Ia, Andera dan beberapa gadis dewasa lain kecuali Adinda yang tiba-tiba saja ada urusan di kantornya berinisiatif menginap di rumah megah Jessica. Begitupun dengan Marion, Judy, Aluna dan Felicya yang juga ingin ikut meramaikan malam setelah seharian tadi mereka di sbukkan oleh seorang bayi cantik yang mereka temukan disana.
Para gadis belia nampaknya kelelahan dan memutuskan untuk tidur terlebih dulu setelah selesai makan malam. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, sedangkan para gadis dewasa tengah menikmati masa santai mereka di ruang keluarga.
Danissa baru saja bergabung kemudian duduk di dekat istrinya.
"Aku udah ngomong sama mama dan papa tentang bayi itu.." Ucapan Danissa pada Andera terdengar oleh yang lainnya membuat mereka terfokus padanya.
"Terus-terus gimana tanggepan mereka??" Tanya Yovanka antusias
"Mereka sih fine aja cuma ngingetin kalo proses adopsi itu gak segampang yang kita kira dan jadi orang tua itu harus bener-bener nyiapin mental baja.."
"Ya bener juga sih, banyak pertimbangan yang harus kalian pertimbangkan lagi dan kriteria adopter sesuai hukum emang agak ribet.." Timpal Regina waras di angguki setuju oleh yang lainnya.
"Tapi gue yakin kalian bisa jadi orangtua angkat buat babby itu.." Yakin Rachel
"Lo siap kalo harus kebangun tiap malem nantinya??" Tanya Regina pada Andera, gadis mengangguk mantap dan tersenyum.
"Lo lupa siapa yang rawat Andara ampe segede sekarang? Gue yakin istri gue ini bisa kalo masalah rawat merawat ya kan sayang??"
"Terus tugas kamu apa??" Tanya Andera pada Danissa membuat Vanka, Rachel dan Regina membekap mulut menahan tawa.
"Ya aku kan cari uang buat masa depan calon anak kita ehehe.. " Jawab Danissa cengengesan.
"Terus perusahaan aku?? " Danissa terdiam, nampak berpikir tentang karir Andera juga jika ia menjadi ibu rumah tangga. Begitupun gadis lainnya yang nampak ikut memikirkan hal tersebut.
"Udahlah gak usah di pikirin dulu, lagian kan kalian idup gak cuma berdua, ada kita dan kita bisa gantian rawat tuh babby.. " Sela Regina santai seraya meneguk teh nya.
"Woahhh tumben otak lo waras? Udah servis??" Ejekan Danissa tak ia hiraukan. Regina hanya tersenyum miring sesaat.
"Rere bener, lagi pula kan lebih bagus kalo banyak yang rawat biar babby malang itu bisa dapet banyak kasih sayang.,“ Timpal Rachel yang memang antusias sejak siang tadi.
"Nah iya kita bagi-bagi jadwal aja sesuai kesibukan masing-masing gimana??" Usul Yovanka
"Emang kalian gak akan cape?? Ngurus anak gak kaya ngurus perusahaan loh“ Ujar Andera sedikit menekankan.
"Ahh udahlah cukup, intinya kita bagi jadwal shift udah ya gitu aja, udah malem juga cuss sayang gue udah horny banget dari tadi. " Regina dengan santai menarik Vanka pergi darisana tanpa menoleh lagi pada ketiga gadis lain yang menatapnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)
RomanceI can love you for four days Spring, summer, autum, winter! Maybe three days Yesterday, today, tomorrow! How about two days? Day and night! One day is enough! EVERYDAY!. Gue tunggu hujad'an disetiap chapter nya yakk 💙