B.Y.E - 25

1K 148 23
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Jessica yang kini telah bisa menerima dan mengikhlaskan kepergian ibundanya juga mulai terbiasa hidup seorang diri di rumah megahnya.

Tawaran dan usul untuk tinggal bersama dari para gadis dewasa dan sahabat-sahabatnya jelas ia tolak mentah-mentah. Jessica merasa telah cukup umur untuk mengurus hidupnya sendiri, ia juga tak ingin merepotkan orang-orang yang ia sayangi termasuk kekasihnya, Andara.

Tidittttt..

Jessica membunyikan klakson mobil tanpa perlu repot-repot keluar, Andara terlah terlebih dahulu menghampirinya dan masuk ke dalam mobil.

"Selamat pagi peri cantik Jessi.. " Sapanya manis pada sang kekasih.

"Selamat pagi bidadari surga Dara.. " Balas Andara tak kalah manis kemudian mendekatkan tubuhnya mengecup pipi Jessica.

"Makasih sayang, yuk berangkat.. " Andara mengangguk setuju kemudian memakai seatbelt nya. Mobil Jessica melaju santai menuju sekolah.

Tak perlu waktu lama mobil sport Jessica terparkir di area parkir sekolah. Di samping nya terparkir mobil Marion dan mobil hitam Judy di depannya yang juga baru saja sampai.
Mereka keluar bersamaan dari mobil masing-masing kemudian saling melempar senyuman.

"Bisa barengan gitu ya hihi.. " Andara terkekeh, Marion mengedikkan bahunya dan tersenyum tipis.

"Mungkin jodoh.. " Sindir jessica, Judy dan Marion hanya diam tak berniat menanggapi.

Keempat gadis itu berjalan beriringan melewati koridor sekolah yang telah di penuhi oleh murid-murid dan menatap mereka dengan tatapan yang tak jelas arti.

"Pengen gue colok aja mata mereka satu-satu!" Gumam Marion datar, Andara mengalungkan tangannya di lengan Marion seraya berbisik.

"Anggap aja Marry lagi latian jadi model"

"Semester depan lo pasti bakal terbiasa, Marry " Timpal Jessica seraya melirik kekasihnya.

"Secara kita kan selebritis Adhi Bangsa hahaha.. " Ketiganya ikut tertawa renyah karena ucapan si bule keraton.

Mereka berpisah di salah satu lorong menuju kelasnya masing-masing. Seperti biasa, kedatangan Jessica disambut dengan tatapan-tatapan tajam dari teman-teman sekelasnya dan seperti biasa pula, Judy selalu menjadi tamengnya, membalas tatapan tajam dengan acungan jari tengah dan suara geraman.

"Lo maung, Dy??"  Tanya Jessica mengejek, Judy melempar ransel ke atas mejanya dan duduk dengan penuh gaya.

"Gue teh maung rawwwwrrr.. " Ujarnya dengan logat sunda campuran dan wajah konyol yang berhasil menggelitik kulit perut Jessica.

"Astagaa hahahha... " 

"Malah ngakak! Gue serem itu Jess!" Protesnya, Jessica menggeleng cepat.

"Buktinya gue ketawa Dy, bukan ketakutan " Judy menaikan sebelah alisnya dengan bola mata mengarah keatas kemudian mengangguk.

"Iya juga sih, gue kan cewe paling lucu se-Adhi bangsa.." Jessica seketika merubah ekspresi wajahnya menjadi datar dan menatap Judy yang kepedean dengan malas.

"Nah itu baru serem.. "

"Ututututu.. Jessi nyeremin banget sih.. " Gemas Judy menarik manja kedua pipi Jessica, si gadis hanya diam, enggan lagi menanggapi sahabat gilanya.

Sedangkan di kelas lain, Andara dan Marion yang duduk sebangku tengah asik membaca novel. Keduanya nampak terlarut dengan dunia mereka tak peduli dengan keramaian kelas yang memekakan. Hingga Andara mendongak menatap jam dinding di depan kelas kemudian mengedarkan pandangan.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang