Jessica turun dari mobilnya, gadis itu terlihat menawan hanya dengan celana jeans ketat dan kaos polos putihnya. Rambutnya yang ia biarkan tergerai dihiasi dengan snapback hitam polos yang bertengger menutupi puncak kepalanya.
Ding.. Dong..
Jessica mencium aroma seikat bunga mawar putih di tangannya yang ia siapkan untuk Andara sang pujaan hati. Gadis itu tersenyum manis saat pintu terbuka kemudian terkesiap.
"K-kak Dera.."
"Hai Jessi.. " Jessica tersenyum lebar kemudian memeluk tubuh Andera, mencurahkan rasa rindu nya pada calon kakak iparnya.
"Jessi kangen banget tau.. " Andera melepaskan pelukannya dan mengusap pipi Jessica.
"Kakak juga Jessi.. masuk yuk kita ngobrol di dalem" Jessica mengangguk mengikuti Andera yang berjalan terlebih dahulu kearah sofa dan duduk bersebelahan.
"Jadi.. kapan kakak pulang?"
"Kakak pulang dari pagi, sengaja gak ngabarin kalian mau kasih kejutan hehe.."
"Kaka berhasil sih, Jessi aja sampe cengo tadi hihi.." Gadis itu terkekeh begitupun Andera.
"Jessi mah emang udah cengo dari sananya!" Mereka menoleh kebelakang dimana Andara yang berjalan santai kearah mereka.
"Kok Dara ngejek Jessi sih? Bukannya bikinin Jessi minum!"
"Astaga.. kakak lupa, bentar ya "
"Eh.. eh.. kak gak usah.." Terlambat, Andera telah berlari menjauh ke arah dapur. Jessica menatap Andara yang masih berdiri di sampingnya, tangannya menarik tangan Andara untuk duduk di sebelahnya.
"Bunga yang cantik untuk Andara yang jauh lebih cantik.." Andara tersenyum lebar kemudiam mengambil sebuket bunga yang Jessica berikan.
"Makasih Jessi.." Riang Andara, Jessica mengangguk dan tersenyum manis melihat Andara yang nampak memejamkan mata menikmati kesegaran aroma bunga tersebut.
"Udah siap ketemu calon mertua??" Andara membuka mata dan mendongak.
"Apaan sih jessi.. jangan bikin Dara jadi insecure deh.." Ujarnya lemas, Jessica menaikkan sebelah alisnya.
"Kok insecure??"
"Mama Jessi itu perfect pake banget gak ada minusnya sama sekali dan liat Jessi.. Jessi pun sama perfectnya. Sedangkan Dara? cuma cewe cupu, mana mata Dara minus, belum lagi stelan Dara yang jauh dari kata modis.."
Jessica menghela nafas, ia mengambil tangan kiri Andara kemudian mencium dan menggenggamnya.
"Kenapa Dara jadi kayak gini sih?? Dara.. Jessi gak pernah berfikiran Dara cupu, Dara kutu buku atau bahkan Dara gak perfectionist bagi Jessi, Dara itu peri cantik, sempurna dimata Jessi, bagaimana pun penampilan Dara, Jessi suka kok bahkan mengagumi dan memuja jadi tolong, jangan pernah pernah lagi berfikiran seperti itu, ya?"
Andara menatap lekat manik hitam Jessica yang menampakan kesungguhan, ia tersentuh oleh kata-kata manis gadisnya yang mampu membuatnya melayang, ia kemudian memeluk tubuh Jessica dengan erat.
Andera disana, dibelakang kedua gadis itu. Ia tersenyum bangga melihat dan mendengar ungkapan ketulusan dari gadis belia berlesung pipi itu, mengingatkannya pada gadis bermanik biru yang kini menjadi istrinya.
Ceklek!
Andara menerima uluran tangan Jessica yang menyambutnya, membukakan pintu mobil untuknya dan kini menggandeng erat lengannya berjalan memasuki istana Armadelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)
RomanceI can love you for four days Spring, summer, autum, winter! Maybe three days Yesterday, today, tomorrow! How about two days? Day and night! One day is enough! EVERYDAY!. Gue tunggu hujad'an disetiap chapter nya yakk 💙