Apa lagi yang kau inginkan saat semua telah kau punya?
Harta?
Cinta?
Orang-orang yang menyayangimu?
Keluarga?Ah iya, mungkin satu yang terakhir itu yang menjadi sedikit kendalanya, saat keluarga yang biasanya menyambut kita pulang di rumah dengan hangat kenyataannya tak ada.
Jessica dan Andara sama-sama merasakannya, kedua orang tua kandungnya tak bisa menemani masa remaja anak-anaknya karena Tuhan yang lebih menyayangi mereka.
Namun tak di pungkiri juga bahwa kini mereka mendapatkan kasih sayang yang di butuhkan dari keluarga baru mereka.Beruntungnya Jessica bisa mengenal Andara yang membawanya dekat pada Stefan dan gadis-gadis dewasa lainnya. Berkat mereka, kesendiriannya tak lagi menjadi sebuah hal yang menakutkan, Jessica merasa berada di rumah teraman baginya dan tak lagi ingin keluar darisana.
"Menurut Dara, setelah ini, kita harus ngapain?" Tanya Jessica yang tengah berbaring di sebuah taman dengan paha sang kekasih yang menjadi bantalannya.
"Emm.. Kita harus fokus sekolah, fokus sama pernikahan kak Rere juga.."
"Hubungan kita? Dara gak mau fokus?" Andara menurunkan pandangan kemudian mencapit hidung mancung sang kekasih.
"Kenapa nanyanya gitu sih? Udah jelas kalo Dara selama ini jaga hubungan kita biar tetep baik aja."
"Hehe iya juga ya.." Jessica cengengesan membuat Andara mencebikkan bibirnya sebal.
Andara menatap kearah padang rumput di hadapannya, bias oranye kini menjalar pelan pada bagian langit disana, mencipta suasana hangat dan menimbulkan kagum juga senyuman yang juga hangat. Jessica menatap wajah sang kekasih dengan senyuman manisnya, berjuta kali ia menggumamkan pujian mungkin tak akan pernah cukup baginya untuk mengutarakan rasa cinta.
Tak ada lagi yang tersisa, semua cinta yang ia punya telah ia berikan pada Andara, hanya Andara seorang. Meski nyatanya kita tak akan pernah tahu, permainan takdir seperti apa yang akan kita jelang 5 menit kedepan. Ia hanya tahu bahwa, hidupnya kini sempurna oleh Andara.
"Andara.."
"Hm?" Si gadis kembali menurunkan pandangannya, Jessica masih tersenyum padanya.
Tangan kanan Jessica terangkat, mendorong tengkuk Andara dan menyatukan bibir mereka. Tak ada penolakan, Andara justru menikmati lumatan ringan yang kekasihnya berikan dengan kedua mata yang terpejam.
Rambut panjangnya yang tergerai berhasil menutupi aktivitas mereka, meski nyatanya tak ada siapapun disana selain mereka.
Pagutan terlepas, keduanya mulai membuka mata dengan jarak yang masih teramat dekat. Andara mengusap bibir Jessica dengan ibu jarinya kemudian menegakkan tubuh seraya menyibak rambut panjangnya kebelakang.
"Dara makin hari makin cantik ya, Jessi betah banget liatinnya.."
"Jessi juga makin cantik, makin banyak pula fans nya" Andara memamerkan senyuman paksa membuat Jessica terkekeuh kemudian bangkit dan terduduk di depan kekasihnya.
"Dara cemburu?" Tanya Jessica jahil, Andara menggulirkan kedua mata dengan malas.
"Kalo Dara jawab iya, Jessi pasti makin bertingkah!"
"Ngarang, Jessi gak pernah gitu ya!" Sergah Jessica, Andara mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sesuatu.
"Masih mau menyangkal?" Jessica melebarkan kedua mata dengan gugup kemudian tersenyum canggung.
"I-itu becanda aja sayang.."
"Sampe bikin anak orang baper? Lucu banget!"
"Gak gitu, liat aja, Jessi ngebalesnya biasa kok.." Jessica kembali menyodorkan ponsel milik Andara, Andara merebut ponsel dan menaruhnya tanpa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)
RomantizmI can love you for four days Spring, summer, autum, winter! Maybe three days Yesterday, today, tomorrow! How about two days? Day and night! One day is enough! EVERYDAY!. Gue tunggu hujad'an disetiap chapter nya yakk 💙