B.Y.E - 54

269 22 2
                                    

Dua orang gadis tengah berjalan menyusuri koridor sekolahnya, salah satunya menunjukkan ekspresi wajah lemas dan berjalan dengan tak semangat. Ia berulangkali menghela nafas dan menghentikan langkahnya sesaat guna mencari cara agar bisa bolos sekolah di hari pertamanya kembali masuk sekolah setelah sekian lama terbaring di ranjang pesakitan.

Sedangkan gadis lainnya terlihat acuh dan enggan bertanya atau sekedar melirik kekasihnya, ia tak mau jika nanti si gadis berlesung pipi malah memanfaatkan rasa cemasnya untuk merengek padanya dan berakhir ia akan luluh dan membiarkannya bolos sekolah.

"Dara.. Jessi.."  

Kedua gadis itu menoleh pada si gadis bule yang berlari menghampiri mereka.

"Pagi Judy.." Sapa Andara, Judy tersenyum kemudian merangkul Jessica.

"Morning Dara, Morning Jessi.."

"Hmm yeaaaah.." Balas Jessica malas, 

"Kenapa lo? lemes banget?" Tanyanya seraya mulai berjalan.

"Biasa, males!" Timpal Andara datar dengan tatapan kearah depan, Jessica menghela nafas lelah.

"Ck! Liburan udah, masih aja males?" 

"Kurang~ harusnya seminggu liburannya.." Kini Jessica membuka suaranya dengan rengekan.

"Nanti kita liburan lagi kalo sekolah libur juga, ya?" Ujar Andara lembut, penuh kesabaran. 

"Kenaikan kelas masih lama, Jessi udah gumoh sekolah!" 

"Jessi jangan bertingkah deh, sana masuk!" Andara menatapnya serius membuat Judy menahan tawa kala melihat wajah memelas Jessica.

"Iya-iya.." 

"Bye, Dara.." Andara mengangguk kemudian menghela nafas dan kembali berjalan menuju kelasnya saat kedua gadis tadi telah masuk ke dalam kelas.

Gadis itu mengernyitkan dahi melihat Aluna yang terduduk dengan wajah tertekuk sendu, dengan cepat ia menghampiri Aluna dan duduk di sebelahnya.

"Luna kenapa?" Aluna menoleh, kedua matanya bergetar.

"Hiks.. Marry sakit.." 

"Hah? Sakit apa?" Bukannya menjawab, gadis sipit itu malah memeluk Andara dan menangis disana. 

Andara mengusap punggung Aluna, mencoba menenangkan.

"Sttt.. Nanti pulang sekolah, kita ke rumah Marry, ya?" Gadis itu melepaskan pelukannya, ia mengangkat jari kelingking ke arah Andara.

"Janji?" 

"Janji!" Balas Andara seraya menautkan kelingking mereka dan tersenyum lebar.




Sepulang sekolah, Andara menepati janjinya. Ia mengajak Judy dan Jessica berkunjung ke rumah Marion juga bersama Aluna tentunya. Sepanjang perjalanan, si gadis sipit terus saja berceloteh tentang ke khawatirannya pada si gadis ikal namun tak pernah sedikitpun menjawab pertanyaan mereka yang menanyakan tentang sakit yang di derita Marion. 

Kedua mobil mewah milik Jessica dan Judy terparkir di halaman luas rumah Marion, mereka bergegas keluar dan berjalan masuk ke dalam rumah setelah tanpa sengaja bertemu dengan ibunda dari Marion yang juga baru saja sampai di rumahnya.

"Kalian duduk dulu, biar tante panggilin Marry.."

"Iya tante, makasih.." Timpal Andara mewakili gadis lainnya. 

Si wanita paruh baya tersebut kemudian berjalan menjauhi mereka menuju kamar sang anak.
Tatapan mereka mengedar takjub melihat arsitektur rumah Marion yang bertemakan Vintage, ini kali pertama mereka berkunjung ke rumah si gadis ikal, wajar saja jika memang terpukau.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang