B.Y.E - 47

216 25 11
                                    

"Pelan-pelan sayang.." Ujar Rachel yang tengah menemani Andara untuk terapi bersama Aluna dan Felicya yang berada di sampingnya menjadi tim sorak untuk Andara.

"Shhh.." Ringisan Andara membuat ketiga gadis disana pun ikut meringis. 

Andara menghentikan langkah, kedua tangannya berpegangan pada pagar besi khusus di kanan dan kirinya kemudian menoleh ke arah Rachel, Aluna dan Felicya.

"Haus hehe.. Boleh tolong ambilin minum?" Pintanya, Rachel mengangguk kemudian meraih sebotol air yang berada di dekatnya dan berjalan menghampiri Andara.

"Makasih kakak cantik.." 

"Sama-sama peri cantik" 

Rachel mengeluarkan sapu tangan dari kantung jas yang ia pakai kemudian mengusap lembut buliran keringat yang tercetak di kening Andara dengan senyuman lembut. Membuat Andara yang masih meneguk air nya pun ikut tersenyum mendapatkan perlakuan manis tersebut.

"Pstt.. Beruntung banget ya si Dara, di kelilingin malaikat dan bidadari.." Bisik Felicya seraya menyenggol lengan Aluna.

"Heem, wajar sih kan Dara juga peri yang berhati malaikat. Orang baik pasti ketemu sama yang baik juga.."

"Berarti lo gak seharusnya disini!"

"Hah?"

"Lo kan jin iprit, gak panas lo deket-deket malaikat?" Aluna membelalakan mata sipitnya kemudian menampar lengan Felicya dengan keras.

PLAKK!

"ANJ! Aw.. sakit bego!" 

"Feli, kenapa?" Tanya Andara yang kaget karena suara tamparan dan pekikan tertahan dari sahabatnya. Rachel pun sama menatap mereka bingung.

"Gapapa kok Ra, ada nyamuk barusan makannya gue geplak!" Timpal Aluna dengan wajah santai namun Felicya menggeleng dengan wajah sendunya.

"Nyamuk?" Beo Andara terlihat bingung, Rachel menggelengkan kepala dan kembali menatap Andara.

"Dara masih kuat lanjut atau mau udahan?" 

"Masih kuat kak, 10 menit lagi, gapapa?"  Rachel mengangguk pasti.

"Pelan-pelan ya, jangan terlalu di paksain.."

"Siap kak.."

Si gadis dewasa kembali membawa tubuhnya mundur berjejer bersama Aluna dan Felicya, memperhatikan Andara yang kini mulai menggerakkan kakinya, melangkah dengan perlahan.





Beralih pada Jessica yang baru saja membersihkan bekas luka di tubuh sekaligus menyekanya dan kini malah menundukkan kepala dengan pipi yang merona. Yovanka yang melihat itu terkekeh kemudian menarik wajah si gadis.

"Jessi kenapa?"

"M-malu, kak.."

"Kenapa malu?"

"J-Jessi malu kak Vanka liat badan bugil Jessi.." Gumamnya dengan kedua lengan yang menutupi bagian payudaranya yang terpampang jelas. Yovanka semakin terkekeh.

"Apa kalo sama Dara, Jessi juga malu-malu gini?" Jessica membelalak seketika kemudian menatap Yovanka dan menggeleng.

"K-kak, J-Jessi.."

"Sssst.. Ayo pake bajunya sebelum jemari kak Vanka nakal!" Si gadis mendadak ngeri melihat seringai di wajah Yovanka, ia dengan cepat memakai pakaian pasiennya dan menutup tubuh dengan selimut.

"Lucu banget sih, hihi.." 

"Kak Vanka ihh~ udah, Jessi malu.." 

"Haha.. Iya kakak diem." Vanka membekap mulutnya dengan tangan kemudian mengalihkan pandangan ke arah lain. Jessica tersenyum menatap wajah cantik Yovanka yang setiap harinya semakin terlihat cantik.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang