B.Y.E-21

999 122 68
                                    

Deg!

"Hahhh.. Udah lah Kyle gue mau istirahat, lo keluar aja.." Lanjut Marion mengusir Judy secara harus. Si bule tersentak.

"I-iya Marry emm.. selamat istirahat dan semoga cepat pulih.."

"Hmm.. thanks Kyle.."

"G-gue keluar ya, kalo lo butuh apa-apa kabarin gue.."

"Hmm.." Jawab Marion malas dan kembali memejamkan matanya. Judy beranjak dan berjalan lemas kearah pintu.

Si bule kembali menoleh pada Marion dengan tatapan sendu kemudian membuka pintu kamar.

Marion kembali membuka mata saat terdengar suara pintu yang tertutup. Gadis itu menghela nafas jengah dan berbalik perlahan lalu terdiam melihat Judy yang ternyata masih disana dan menatap ke arahnya.

"You're everything to me Marry, gue harap setelah ini kita bisa kembali dekat tanpa ada kata canggung.." Setelah mengucapkan kalimat itu, Judy benar-benar keluar dari kamar meninggalkan Marion yang masih menatap nanar pada pintu bercat putih itu.

"I hope so, but it hurts, Kyle.." 











Hari semakin larut saat sang surya mulai merendah dan hilang di ufuk barat, tergantikan sang rembulan yang bersinar tegas di tengah langit hitam. 
Ketiga gadis tengah duduk di meja makan menikmati santapan sederhana yang Marion sajikan dengan penuh ketenangan.

Aluna kini membaik, hanya masih belum bisa berjalan tegak, Judy malah dengan sengaja tak bisa menegakkan kepalanya, enggan mengangkat tegak pandangannya. Tatapan dan perasaan canggung dari Aluna dan Marion lah yang membuatnya takut, kedua gadis yang memiliki arti sama dalam hidupnya, kedua gadis yang ingin ia miliki seutuhnya.
Buton maruk sia teh!!😭

Hingga nada dering ponsel Marion yang menyalak membuat keheningan sesaat menghilang.

"Halo Andara.. " 

"Hai Marry udah pada makan malem belum?" 

"Ini lagi makan, sorry gue pake bahan makanan di kulkas" 

"Gapapa Marry pake aja, oh ya Dara sama Jessi kayaknya nginep disini deh, kak Dera lagi demam gak ada yang jagain.." Marion melirik Judy dan Aluna.

"Gue boleh kesana gak? Nginep disana juga" Ucapan Marion membuat kedua gadis di depannya mendongak kaget.

"Kenapa? Apa Judy sama Luna bikin ulah?"

"Gak Ra, gue gak enak aja tidur disini sedangkan yang punya rumah gak ada.."

"Astaga Marry, yaudah gapapa Marry kesini aja minta Judy anterin ya.."

"Gue naik taksi aja Ra, thanks ya.."

"Ya udah hati-hati, Marry.."

"Oke Ra, see you.."

Tut.. tut..

"Lo mau ke rumah Dara?" Tanya Judy sesaat setelah Marion menaruh ponselnya, Marion mengangguk.

"Kak Dera sakit jadi mereka nginep disana karena kak Danis gak ada.." 

"Kak Dera sakit ??Sakit apa? Gue ikut ya kesana.." Mohon Aluna dengan nada cemas.

"Lo juga kan lagi sakit, lo disini aja sama Kyl- Judy.. biar gue yang kesana" Sergah Marion, Aluna menggeleng cepat.

"Gue udah baikan kok, gue ikut ya please, Marry.." Aluna menyatukan kedua telapak tangan nya dengan wajah memelas. Marion melirik Judy namun si bule memalingkan wajah menghindari tatapannya.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang