B.Y.E - 31

895 115 2
                                    

Hari ini Andara di izinkan pulang, namun sayang kedua kakak dan kakak-kakak lainnya tak ada yang bisa menjemput. Andara memaklumi itu, gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi setelah selesai berganti pakaian.

Ia terperanjat melihat Jessica yang tiba-tiba ada disana, tengah membereskan pakaian dan barang-barang Andara selama menginap di rumah sakit.

"Hai peri cantik, maaf Jessi gak izin dulu.." Ujar Jessica penuh kelembutan di iringi senyuman manisnya. 

"Jessi ngapain? Kok gak sekolah?" Tanya Andara seraya berjalan kearah ranjang.

"Jessi lagi beresin barang dan mau Jessi jual nantinya" Jawaban asal Jessica membuat Andara melongo, Jessica meliriknya dan terkekeh geli.

"Udah siap kan? Yuk pulang.. " Ajaknya seraya mengulurkan tangan, Andara menatap tangan itu, tak berniat menyambutnya. Jessica menghela nafas lalu menarik lengan Andara dan menariknya keluar dari kamar.

Si gadis polos masih terlihat bungkam memperhatikan tautan tangan mereka kemudian menatap Jessica dari belakang. Jessica tersenyum penuh arti namun tersembunyi, ia tak ingin Andara tahu bahwa jantungnya kini berdegup kencang hanya karena jemari mereka yang saling bertaut.

Keduanya sampai di parkiran, Jessica dengan sigap membukakan pintu untuk Andara dan menunjukkan senyuman terbaiknya.

"M-makasih Jessi.." Gugup Andara seraya masuk kedalam mobil .

"My pleasure princess.." Kemudian ia menutup pintu, memejamkan mata seraya menghembuskan nafas berat dan berlari kearah kemudi mobil.

Brugh!

"Emm.. Jessi kenapa bolos?" Tanya Andara memecah keheningan, Jessica meliriknya dan tersenyum.

"Kak Dera minta Jessi jemput Dara.." Andara terdiam sejenak kemudian mengangguk kecil. Ia memalingkan wajah menatap jalanan di sampingnya.

"Dara kira Jessi yang mau jemput Dara, ternyata kak Dera yang suruh" Lirihnya dalam hati.

"Tapi walaupun kak Dera gak nyuruh, Jessi bakal tetep jemput Dara kok.." Andara menoleh cepat, Jessica seakan tahu apa yang ia gumamkan dalam hati dan tersenyum manis padanya membuatnya merona dan kembali memalingkan wajah dalam diam. 

Jessica melirik tangan Andara yang berada diatas pangkuan si gadis, dengan ragu tangan kirinya terjulur kemudian menggenggam tangan itu.

Lagi-lagi membuat Andara kaget namun tak berusaha menepisnya, ia menikmatinya bahkan saat ibu jari Jessica mengusap punggung tangannya Andara tersenyum tipis.

Hingga tanpa sadar mobil telah berhenti namun bukan di rumah Andara melainkan di halaman luas istana Armadelia.

"Kok kesini ??" Heran Andara

"Jessi mau kenalin Dara sama seseorang.." Jawabnya santai seraya melepas seatbelt, di ikuti Andara yang nampak ragu.

"Ayo turun.." Andara mengangguk dan turun dari mobil, mengikuti langkah Jessica yang berjalan santai memasuki rumah yang pintunya terbuka lebar.

Andara mematung melihat sosok gadis cantik yang pernah ia pergoki tidur bersama Jessica tengah terduduk santai di ruang tamu. Matanya melirik Jessica yang hanya tersenyum kemudian duduk di sebelah si gadis.

"So sibuk lo!" Sindir Jessica, gadis cantik itu mendongak dan tersenyum melihat Andara.

"Sini duduk.." Ajaknya namun Andara bergeming, hatinya berdenyut ngilu saat ingatan tentang kedua gadis itu terlintas. 

Livia mengerutkan dahi kemudian berdiri dan menarik lengan Andara yang refleks Andara menepisnya kasar.

"Andara Rafasha kan?? " Tanya Livia lembut, Andara menatapnya datar dan membuang pandangan. Jessica hanya memperhatikan kedua gadis yang berdiri di hadapannya

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang