B.Y.E - 49

224 24 9
                                    

Seorang gadis cantik baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah yang tergerai. Ia berjalan santai menuju ranjang seraya bersiul. Gadis lainnya masuk ke dalam ruangan dan menatapnya jengah.

"Lo mandi?"

"Iya lah, lo kira gue kambing?" 

"Ck! Lo masih sakit, kenapa gak di lap aja sih?"

"Bisa gak jangan perlakuin gue kek orang sakit?"

"Lah, emang lo sakit, kan?"

"Gue sehat, Danissa!" 

"Iya-iya, lo sehat Regina, puas?" Regina mengangguk mantap.

"Bagus!"

Danissa masih menatap punggung Regina yang kini tengah merapikan rambut dengan posisi membelakanginya. Sebisa mungkin ia menunjukkan wajah datar di hadapan si gadis, meski nyatanya di belakang Regina, ia dan gadis lainnya tak pernah bisa menahan isak tangis.

Regina terlalu baik untuk mendapatkan cobaan yang begitu berat ini, meski begitu, Regina masih menunjukkan wajah konyol dan menyebalkan di depan mereka seakan ia baik-baik saja.

"Si bocil udah sarapan?" 

Lamunan Danissa buyar, gadis itu mengerjap dan memfokuskan pandangan pada Regina dan menggeleng.

"Jessi nungguin lo.."

"Ck! Udah jam segini padahal. Dia gak mau sembuh apa? Ini mesti gue suapin pake sekop..bla.. bla.." Danissa terkekeh seraya mengikuti langkah Regina menuju ruang rawat Jessica dengan gerutuan yang masih terlantun dari bibi si gadis di sepanjang perjalanan.

Cklek!

"Astagaaaaaaaaa.." Pekik Regina kaget melihat Jessica terduduk di atas sofa bersama Judy dan Marion yang mengajaknya bermain playstation.

"Bagus ya, masih pagi malah main PS!" 

"Ehehehe.. " Regina mencibir tawa receh Jessica, ia mengarahkan pandangan pada nakas di sebelah ranjang si gadis berlesung pipi kemudian berjalan mengambil nampan berisikan makanan dan kembali ke arah sofa.

Plak!

Plak!

"Awww.."

"Lain kali suruh si Jessi sarapan baru ajak main!" Kesalnya pada Marion dan Judy seraya mendaratkan tamparan ringan pada paha keduanya.

"Apa lo? mau gue gampar juga?" 

"Ehehe.. Engga kak, marah-marah mulu" Jessica menggeleng kemudian tersenyum manis padanya membuat Regina menghembuskan nafas panjang dan mengalihkan pandangan pada nampan makanan di tangannya.

"Lo harus nya sarapan dulu, minum obat.." 

"Jessi nunggu kak Rere.." Timpal Jessica seraya menerima suapan dari Regina.

"Jangan di biasain, kalo gue udah gak ada, masa lo gak makan?" 

Deg!

"K-kak!"

Ketiga gadis belia di tambah Danissa terdiam kaget dengan apa yang Regina ucapkan bahkan Regina pun nampak tak menyadari ucapannya, gadis itu terdiam sesaat kemudian memejamkan mata dan melebarkan senyuman.

"Maksud gue, kalo gue sibuk dan gak bisa ngurusin lo gimana? Secara perusahaan lo kan lagi hype banget akhir-akhir ini.."

Grep!

"Kak, tentang perusahaan, biarin orang lain yang ngurusin. Kakak jangan terlalu mikirin.." Ujar Jessica seraya mengusap lengan Regina.

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Nyonya Rossi minta kakak buat jagain lo dan perusahaan lo. Gue gak bisa lepas tangan gitu aja."

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang