B.Y.E - 50

183 15 17
                                    

Di rumah sakit.

Jessica terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan kedua mata dan membukamya. Hening, tak ada suara tawa dan obrolan di sekitarnya, gadis itu perlahan mengangkat tubuh dan terdiam kemudian menghela nafas melihat seorang gadis tengah terduduk di atas sofa dengan tatapan fokus pada laptopnya. 

"Kak.." Yang di panggil hanya melirik sesaat.

"Udah bangun, mau ke toilet?" 

"Gak mau.."

"Mau minum? ngemil?" Tanyanya tanpa menatap Jessica, ia kembali menghela nafas dan turun dari ranjang seraya menyeret tiang infusnya dan terduduk di hadapan si gadis yang terlihat sibuk.

"Sibuk banget, kak?" 

"Heem, lo mau apa?" Jessica lagi dan lagi menghela nafas karena gadis yang ia ajak bicara tak sedikitpun menatapnya.

Jessica bungkam, ia masih asik menatap wajah tirus dan pucat milik Regina. Rasa kagum dan rasa sayangnya pada Regina semakin hari semakin merebak luas dan semakin takut untuk membayangkan akan kehilangan gadis tersebut. Regina dengan segala tingkah konyol dan bar-barnya berhasil masuk ke dalam kehidupannya dan berada tepat di bawah tahta nama ibundanya, lebih singkatnya sebagai kakak perempuannya.

"Jess.. Jessi.." 

"E-ehh.. kenapa?" Jessica mengerjap dan menatapnya.

"Lo yang kenapa? kenapa ngelamun? ada yang sakit?" Nada bicara itu menyiratkan kecemasan, Jessica tersenyum dan menggeleng kecil.

"Gapapa kok kak.."

"Bener?" Ia mengangguk yakin membuat Regina ikut mengangguk.

"Bisa gak kakak fokus dulu sama kesehatan kakak? Kesampingkan dulu urusan bisnis nya?" 

"Kenapa? Lo jealous sama kerjaan gue?" Canda Regina, Jessica mendengus kemudian melipat tangannya di depan dada.

"Cih! malesin!" 

"Terus kenapa misuh-misuh? Kek anak perawan!" 

"Jessi perawan ya, kak!" Sergah Jessica cepat, Regina menaikan sebelah alisnya dengan senyuman tengil.

"Yakin?" Seketika ia merasa gugup oleh tatapan jahil Regina, gadis itu mengedarkan pandangan resah membuat Regina terkekeuh.

"Haha.. kek ketauan nyolong BH lo cil.." 

"Ck!" Ia hanya berdecak dan kembali menampakan raut wajah kesalnya sementara Regina kembali fokus pada pekerjaannya dengan sisa tawa yang masih terlantun.

"Kak, kalo Jessi udah keluar dari sini, kita liburan yuk?" 

"Hmm.. Sekolah gimana?" Tanya Regina meliriknya sesaat, Jessica membenahi posisi duduknya lebih nyaman.

"Bolos 1 atau 2 hari mah gapapa kali kak ehhe.." 

"Siapa yang ngajarin?" Regina menatapnya lekat dengan ekspresi wajah datar, Jessica tersenyum kaku seraya menggeleng hendak meralat ucapannya.

"2 hari kurang, minimal seminggu!" 

"Kak!" Regina mengangkat sebelah alis dan menahan senyumannya.

"Gapapa manggil aja hehe, deal seminggu!" Gadis itu bersorak riang sementara Regina terkekeuh dengan gelengan kepala.

Apa salahnya sesekali tak mengikuti masa tekun dengan kesengajaan? Jessica dan Andara baru saja mengalami kemalangan dan akan lebih malang jika harus secepatnya kembali ke sekolah, Regina tak ingin kedua adiknya terlebih Jessica merasa tertekan.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang