B.Y.E - 62

443 24 3
                                    

Dentingan piano mengiringi suara merdu seorang wanita bergaun coklat muda yang melantunkan lagu cinta penuh suka cita juga rasa haru. Di samping kanannya berdiri 2 orang wanita cantik yang terlihat saling merangkul dan tersenyum bahagia, gaun putih senada yang mereka kenakan melambangkan kesucian. 

Di hari ini, hari bahagia yang takkan terlupakan bagi Regina dan Yovanka yang beberapa jam lalu telah mengucapkan ikrar cinta di hadapan Imam dan para keluarga juga teman dekat mereka. Kisah cinta mereka kini sempurna, penantian berharga terbayar lunas, kini mereka berstatus pasangan dalam ikatan pernikahan.

Bukankah ini yang mereka semua inginkan? 
Pernikahan Regina dan Yovanka yang memang mereka nantikan.
Namun salah satu dari mereka kini berada di dalam kamarnya, menangis lirih seraya mengenggam bingkai foto mendiang ibundanya.

Jessica, gadis bergaun biru langit itu terduduk di tepi ranjang, menangis seraya menggumamkan kalimat-kalimat rindu pada Rossiana, ibundanya yang telah bahagia di surga sana.

Ia mendekap foto Rossiana seraya berusaha menghentikan air matanya yang masih terus mengalir.

Cklek!

Andara masuk ke dalam kamar dengan segelas air di tangannya, terduduk di sebelah Jessica dan memintanya untuk meneguk air tersebut.

"Udah lega?" 

"Lumayan.." Timpal Jessica parau, Andara tersenyum, ia mengusap sisa air mata di sudut mata sang kekasih.

"Jessi kenapa? Ayo kasih tau Dara.." 

"Jessi bahagia sayang" 

"Kenapa tangisan Jessi malah bikin Dara sakit?" Jessica menggenggam kedua tangan Andara dan tersenyum.

"Maaf, tapi Jessi beneran bahagia. Ini air mata kebahagiaan" 

"Dara bersyukur kalo emang itu yang Jessi rasain, tapi inget, kalo Jessi sedih jangan pernah nyembunyiin dari Dara ya.." Jessica mengangguk cepat.

"Pasti sayang, Jessi gak akan lagi mendem semua kesedihan Jessi sendirian.."

"Bagus, Jessi punya Dara dan yang lainnya, kita gak akan biarin gadis cantik ini sedih sendirian.." Diakhiri dengan kecupan kasih sayang pada kening Jessica. Ia kemudian mengajak Jessica untuk kembali bergabung dengan suka cita di halaman belakang rumahnya.

Jessica mengangguk setuju dan menerima saja tarikan tangan sang kekasih. Senyumannya mengembang sempurna saat melihat Regina dan Yovanka melambaikan tangan, memintanya bergabung dalam sesi foto keluarga. Regina menarik si gadis untuk bediri diantaranya dan Yovanka sementara di sisi kanan dan kiri di tempati oleh kedua orang tua dari Regina dan Yovanka.

"Akhirnya, kawin juga lo berdua.." Regina menatap malas pada Rachel yang terduduk di sebelahnya bersama Danissa.

"Lo pasti ngira kalo si Rere cuma mau baperin si Vanka, kan?" Terka Danissa dengan wajah tengil, Rachel mengangguk.

"Iyalah, lagian kebanyakan mikir, dahal otak aja gak punya.." 

"Kalian berdua bosen jadi human, kah?" Datar Regina dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Gue sama si Rachel tuh bidadari, btw.." 

"Halaaah.. Bidadari gak ada yang doyan roasting ya!" 

"Lah, kita buktinya" Kekeh Rachel menunjuk dirinya dan Danissa. Regina menggulirkan mata jengah.

"Serah deh seraah!" 

Si pengantin baru kemudian bangkit dan berjalan menghampiri kerumunan para gadis belia, ia terduduk tepat di sebelah Jessica dan menyandarkan kepala di bahunya. 

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang