B.Y.E - 60

261 23 3
                                    

Hari yang di tunggu pun tiba, hari dimana Anniversary Adhi Bangsa yang ke-28 akan berlangsung. Waktu menunjukkan pukul 3 sore, dimana para undangan dan para murid telah menempati kursi mereka di dalam auditorium luas sekolah tersebut.

Stefan dan Riyanti pun berada disana, berada di barisan paling depan dengan penampilan yang penuh wibawa dan formal, di kanan dan kiri mereka ada kedua orang tua Rachel dan Regina.

Sementara di barisan kedua, Andara, Jessica, Judy, Marion, Felicya juga Regina dan Adinda yang juga memakai pakaian formal. Terkecuali para murid yang memang masih memakai seragam sekolah mereka. Oh, jangan lupakan si mungil cantik Daneera, yang berada di pangkuan Adinda. 

Si bayi nampak tenang dan sibuk menatap deretan lampu warna-warni yang berkelip di atas panggung dengan ibu jari yang tak lepas dari kuluman bibir mungilnya. 

Sementara gadis lain kini berada di belakang panggung, mempersiapkan mental diri dengan riasan dan pakaian yang membuat mereka terlihat semakin cantik.

"Kalian siap?" Tanya Danissa yang baru saja datang dengan gaun putih panjang yang menutup tubuh semampainya.

"Huh.. siap" Timpal Yovanka seraya menghembuskan nafas panjang.

"Gugup sih tapi, siap kok kak" Danissa tersenyum seraya mengusap pundak Aluna. 

"15 menit lagi acara di mulai, take a breath.." Mereka mengangguk serempak.

Danissa membalikkan tubuh dan berjalan kearah Andera yang hari ini akan mengambil posisi sebagai pembawa acara. Andera nampak cantik dengan balutan dress senada dengan sang istri, hanya beberapa bagian saja yang berbeda dari gaun mereka. 
Danissa memeluk istrinya, memberikannya semangat dan ketenangan kemudian mengecup kening sang istri dengan penuh kasih sayang.

"Jangan gugup.."

"A-aku santai kok" Timpal Andera berusaha santai meski terlihat jelas kegugupan di binaran matanya.

"Iya yang paling santai.." Canda Danissa, Andera mengangkat tangannya hendak memukul sang istri namun Danissa terlebih dahulu pergi melarikan diri.

Andera menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, ia naik keatas panggung kemudian menebarkan senyuman manisnya pada para hadirin yang berjejer rapih memenuhi setiap kursi pada barisan yang ada. Gadis itu tersenyum pada Andara dan gadis lainnya kemudian membawa sebuah microphone ke depan bibir merahnya.

"Selamat siang semuanya, perkenalkan saya Andera Rafasha Atmajaya dan sore ini saya akan menjadi pemandu pada acara akbar perayaan Hari jadi yayasan Adhi Bangsa ke-28 hari ini.." 

Tepuk tangan meriah serempak memenuhi auditorum, Andera masih menunjukkan senyuman cantiknya. Memberikan jeda kemudian kembali memberikan sambutan pada para tamu undangan yang terhormat juga para staf yayasan dan para perwakilan murid dari berbagai organisasi sekolah. 

30 menit kemudian, para hadirin nampak membungkam mulutnya, menikmati alunan indah dari peraduan dentingan piano dan gesekan merdu senar violin yang dimainkan oleh Yovanka juga Aluna. Di pertengahan instrumen, seorang Rachel Sugandhi muncul, melantunkan sebuah lagu yang kemudian membawa para pendengarnya terhanyut dalam buaian cinta dan suara yang indah.

Jessica melirik Andara, tangannya terangkat dan menggenggam tangan sang kekasih dengan senyuman cinta seakan mencurahkan apa yang ia rasakan setiap harinya pada Andara lewat lagu yang Rachel lantunkan. Andara membalas genggamannya, tersenyum cantik padanya kemudian menyandarkan kepala di pundak kekasihnya. 

Begitupun Regina, gadis itu terlihat berkaca-kaca menatap kekasihnya yang terduduk di depan sebuah piano besar, jemari lentiknya dengan lihai menari diatas tuts piano dengan senyuman cantik yang menguar. Sungguh indah, perasaannya membucah, lewat iringan lagu cinta, Regina menumpahkan segala rasa yang ia punya untuk Yovanka.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang