B.Y.E - 35

1.2K 123 16
                                    

"K-kamu.. "

"Eh kak Rachel.. " Seketika semua menoleh kearah pintu.

"Andara.. " Pekik Andera seketika berlari kearah pintu di ikuti yang lainnya kecuali Regina yang terlihat menghela nafas lega dan memejamkan mata.

Andara yang baru saja menunjukkan batang hidungnya, di buat heran oleh sang kakak yang kini memeluknya erat juga tatapan yang tak mampu ia jabarkan dari para gadis lainnya.

"K-kamu kemana aja sayang? Dara bikin kakak cemas dan ketakutan" Tanya Andera, Andara menatapnya lekat kemudian mengusap air mata di pipi sang kakak.

"Dara minta maaf kalo bikin kakak dan yang lainnya khawatir, tapi Dara gak kemana-mana kok.." Jawabnya seraya menatap wajah-wajah di hadapannya.

"Kita ngobrolnya sambil duduk ya.." Mereka mengangguk dan berjalan bersamaan kearah sofa.

"Jadi seharian Dara kemana??" Tanya Jessica to the point, Andara tersenyum.

"Tadi waktu Dara mau ke rumah Jessi, tiba-tiba Dara inget ada beberapa buku yang belum Dara kembaliin ke perpustakaan dan niat Dara cuma ngembaliin buku itu pupus karena Dara malah nemu buku yang menarik perhatian Dara lagi.." Jelas Andara, para gadis dewasa menghela nafas lega.

"Terus kenapa ponselnya gak aktif?" Kini Aluna yang bertanya dengan nada sedikit kesal.

"Dara lupa charge tadi malem dan keabisan batre.."

"Baju-baju Dara?" Ia mengalihkan pandangan pada Danissa kemudian menunduk takut.

"D-Dara bawa ke laundry.." Danissa menatap lekat adik iparnya yang nampak masih takut padanya. Ia kemudian bangkit dan berjongkok di depan sang adik dan menggenggam tangannya.

"Maafin kak Puteri, ya? Kakak terlalu keras sama Dara.."

"K-kak Puteri.." Lirih Andara dengan mata yang mengembun dan suara yang bergetar.

"Jangan pernah berpikiran buat ninggalin kita. Kak Puteri gak akan pernah siap buat kehilangan peri cantiknya kakak ini.." Ia menarik Andara dan mendekapnya hangat.

"Maafin Dara kak, Dara gak akan bikin kak Puteri kecewa dan marah lagi.."

"Iya sayang, kak Puteri percaya.." 

Andera dan para gadis lainnya tersenyum haru melihat interaksi keduanya. Meski nyatanya Adinda, Rachel dan Regina belum mengetahui tentang masalah mereka namun melihat keduanya berbaikan sekarang membuat ketiga gadis itu mengurungkan niat untuk meminta penjelasan.

"Jadi, seharian Dara di perpustakaan?" Andara yang baru melepaskan pelukan dari tubuh Danissa pun menoleh pada Marion yang kembali bertanya.

"Dara ketiduran hehe.. "

"Astagaaaa.. kita semua cemas nyariin, taunya Dara ketiduran di perpus ck..ck.. " Andara cengengesan menatap Regina.

"Hehe maafin Dara bikin kalian cemas, Dara gak bermaksud gitu kok.."

"Ya udah gpp, sekarang kan Dara udah sama kita dan Dara gak kenapa-napa itu bikin kita semua lega.." Andera menyelipkan helaian rambut Andara ke belakang telinganya dengan lembut.

"Iya kak, sekali lagi Dara minta maaf karena udah bikin kalian semua cemas.." Serempak mereka mengangguk seraya tersenyum manis.

"Ya udah sekarang Dara ajakin temen-temennya istirahat ya, udah malem juga kasian mereka pasti cape.." Titah Adinda, Andara mengangguk patuh dan melirik teman-temannya.

"Eh kayaknya gue sama Marry balik aja deh.." Sergah Aluna 

"Loh kenapa? Ini udah malem Luna" Tanya Rachel.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang