B.Y.E-32

1.1K 126 9
                                    

"Kak, udah nemuin siapa yang coba buat rusak hubungan Dara sama Jessi ??" Tanya Andara pada Regina yang tengah meneguk pasir dalam gelas.
Hehe

"Hmm, kakak yakin sih Diandra." Timpal Regina santai, Andara yang tengah terduduk bersandar pun langsung menegakkan tubuhnya.

"Diandra Bagaskara? temen sekelas Jessi?" 

"Gak tau sekelas atau engga nya, yang jelas alamatnya itu di komplek Tanjung utara dan pas kakak selidikin dia satu rumah sama Hamid Bagaskara" Andara terdiam namun kedua tangannya mengepal sempurna begitupun wajah putihnya berganti merah padam. Regina menatapnya ngeri kemudian jahil menaruh punggung tangannya di kening sang gadis.

"Astaga kebakaran!" Pekiknya membuat Andara menoleh cepat.

"Kenapa kak? mana kebakaran?"

"Otak Dara angus hehe.." 

"Ck!" Andara berdecak dan melipat kedua tangan di dada.

"Kakak tau Dara geram, tapi kakak minta jangan sampe kalap ya.. Kakak gak mau barbie kak Rere ini berubah jadi boneka santet!" Ujarnya lembut namun malah membuat Andara membelalak.

"Upss.. Keburu berubah anjir.." Gumam Regina pelan.

"K-kakak ke kamar dulu ya, Dara enjoy aja disini.. Mau ngapain aja bebas tapi lebih bagus bersih-bersih aja ya biar ngamuknya berpaedah.. Bye Daraaaaa.. "

"KAK REREEEEEEEEE!!!" Pekik Andara menggelegar saat Regina berlari menyelamatkan diri, berlari cepat ke kamarnya.

"Diandra Bagaskara, cewek gila yang bentar lagi bakal insaf di tangan Dara, awas aja!!"  Geram Andara mengerikan seraya memukul-mukul kepalan tangan ke telapak tangannya sendiri.

Regina yang mengintipnya dari balik pintu kamar seketika bergidik ngeri melihat wajah setan si polos Andara.
Ia menutup pintu perlahan kemudian berdiri di depan cermin rias di kamarnya, mengusap dada seraya berbicara seorang diri.

"Gak lagi-lagi deh gue ledekin Dara, tampangnya aja polos dalemannya astaga oncom semua.. Hihh ngeri.. " 




Keesokan harinya, mobil mewah Regina baru saja terhenti di depan gerbang SMA Adhi Bangsa, mengantarkan Andara yang memang menginap di rumahnya tadi malam. Bukan tanpa alasan Andara menginap di rumah si gadis bar-bar, ia hanya ingin mencari tahu tentang siapa pelaku teror pada kekasihnya.

"Dara.. " Panggil Regina saat Andara hendak keluar dari mobilnya.

"Kenapa kak??" 

"Jangan sampe Dara adu bacod ya sama cewek gila itu, kalo baku hantam, silahkan.." Petuah gilanya, Andara yang awalnya akan memaki kini berubah menyeringai.

"Siap kak, makasih sarannya.. Bye kak.." Kini Regina yang dibuat membelalak kaget, ia masih terdiam menatap Andara yang mulai berjalan masuk ke area sekolahnya.

"Wehhh astoge beneran ini? Si Daa mau baku hantam? Mampus gue" Panik Regina namun tak melakukan apapun yang akan menghentikan aksi si gadis.

"Mending gue kabur dan menyembunyikan diri di bawah selimut. Semangat Andara.."  Setelah bermonolog gila, Regina membawa mobilnya melaju kencang meninggalkan sekolah dan kembali ke rumahnya. 



Andara baru saja masuk ke dalam kelas, ia memutar mata malas melihat Aluna tengah bersandar manja pada Marion yang kini berstatus kekasihnya, Cinta Lama Belom Kelar.
Ia menaruh ranselnya dan menggeser tubuh Aluna hingga gadis itu terjatuh dari kursinya.

"Dara gila.. Awww.. " Pekik Aluna seraya bangkit di bantu Marion.

"Sorry.." Ujar Andara singkat terdengar tak perduli.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang