B.Y.E-6

1.3K 146 15
                                    

Hari-hari berikutnya terasa begitu menyebalkan bagi Jessica. Gadis berlesung pipi itu merasa hampir semua murid di kelasnya menjauhinya dan menatapnya dengan tatapan mengejek.

Hanya Judy satu-satunya teman yang ia miliki disana, Judy selalu ada dan paham tentang apapun yang mengganggu pikiran Jessica selama berada di dalam kelas. 

Seperti saat ini, saat beberapa murid laki-laki dan perempuan berkumpul di pojok kelas dan nampak berbincang serius sekaligus mengejek Jessica. Si gadis hanya mampu memejamkan mata dan berusaha menutup telinganya. Judy menggenggam tangannya di atas meja membuat Jessica kembali membuka mata dan menatapnya.

"Gak usah di denger, anggap aja ayam lagi betelor kan berisik.."  Ujarnya dengan senyuman lebar, Jessica mengangguk dan tersenyum lebar oleh usaha gadis tersebut.

"Jam kosong, kantin yuk.. " Ajaknya, Jessica mengangguk dan bangkit dari kursi. Langkahnya terhenti saat suara seorang murid pria menginterupsi dengan lantang.

"Gue heran kenapa cewek-cewek cantik disini punya kelainan semua" Jessica kembali memejamkan mata dengan tangan yang mengepal namun tak membalikkan tubuhnya.

"Mereka belum nyobain aja gimana rasa kejantanan cowok!" Timpal pria lainnya. Judy melirik mereka tajam, ia hendak melangkah menghampiri mereka namun kembali terhenti.

"Jessi.. Judy.. " Jessica dan Judy menoleh, di ambang pintu sudah ada Andara dengan senyum hangatnya dan Aluna dengan wajah datarnya.

"Kantin?" Tanya Andara, Judy mengangguk semangat lalu menarik lengan Jessica keluar dari sana.

Andara tersenyum, ia melingkarkan tangannya di lengan Jessica kemudian menariknya berjalan bersama. Sedangkan Judy dan Aluna di belakang mereka saling bungkam, sesekali Judy menoleh ke arah lapangan di sebelah kiri Aluna namun bola matanya dengan lancang menatap wajah datar dan cantik gadis judes tersebut.

Keempat gadis itu memilih duduk di sudut ruangan kantin luas sekolah mereka. Andara duduk berhadapan dengan Jessica dan Aluna berhadapan dengan Judy.

"Jessi mau makan apa??"  Tanya Andara lembut, Jessica yang sedari tadi hanya diam menundukkan kepalanya kini mendongak.

"Em.. Samain aja.." Timpalnya pelan, Andara mengangguk masih memberikan senyuman manisnya.

"Lo mau makan apa??" Tanya Judy pada Aluna, si gadis menatapnya malas.

"Kepo!" Jawab Aluna datar, Judy memutar mata jengah kemudian bangkit dari kursinya berniat memesan makanan.

Aluna sedikit membelalakan mata kemudian mendengus kesal karena tingkah si bule keraton, Andara yang sadar dengan ekspresi wajah sahabatnya hanya bisa terkekeh kemudian bangkit dan memesan makanannya juga untuk kekasihnya.

"Lo kenapa met?" Jessica melirik Aluna sekilas dan kembali menundukkan kepalanya.

"Gara-gara mereka? Ck! Lemah!" Ejek Aluna yang sebenarnya hanya ingin membakar kepercayaan diri si gadis. Jessica menghela nafas panjang dan menyandarkan tubuhnya.

"Hah.. Gue cuma gak enak badan aja, Lun.." Timpal Jessica lemas, Aluna mencibirnya kemudian mengalihkan pandangan pada ponselnya.

Brakk!

Aluna mendongak kaget saat Judy menaruh nampan berisikan 2 mangkok bakso yang masih mengepul di hadapannya, kepalanya semakin mendongak menatap senyum tiga jari Judy yang kini terduduk di hadapannya.

"Gue tau kok lo suka bakso, gak usah bilang makasih.." Pede Judy dengan senyuman yang semakin lebar membuat matanya menyipit.

"Bodo amat!" Jawab Aluna datar namun tetap menarik mangkok baksonya.

B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang