Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
"Hem." Rez hanya berdeham sambil berjalan menuju kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, Rez langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, memunggungi Aretha yang duduk di sebelahnya.
Aretha hanya melirik Rez sekilas, lalu menatap paket yang tadi ia letakkan di atas nakas.
Aretha sangat penasaran dengan isi paket tersebut, namun ia juga tak ingin membuka paket itu di depan Rez. Entah mengapa ia hanya tak ingin jika Rez melihat isi paket tersebut yang bahkan dirinya sendiri tak tahu paket itu berisi apa.
Aretha melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya, Aretha menutup pintu kamar mandi dengan pelan, namun Rez masih bisa mendengarnya sebab ia belum tertidur.
Rez perlahan membalikkan tubuhnya, menatap ke arah paket yang berada di atas nakas. Ada rasa penasaran dalam benaknya mengenai benda apa yang berada dalam bingkisan tersebut dan mengapa hingga sekarang Aretha juga belum membukanya. Ingin rasanya ia membuka paket tersebut, namun itu tidak mungkin ia lakukan.
Suara gemericik air sudah tak terdengar lagi, itu artinya Aretha telah selesai membersihkan tubuhnya. Dengan cepat Rez kembali dengan posisinya semula yaitu memunggungi Aretha.
Aretha keluar dari kamar mandi dan melangkahkan kakinya untuk mematikan lampu kamar hingga menyisakan lampu tidur dengan cahaya remangnya.
Aretha membaringkan tubuhnya di sebelah Rez dengan posisi yang sama yaitu memunggungi Rez dan tatapannya terarah pada paket yang masih membuatnya penasaran.
Aretha akan membuka paket tersebut, namun nanti setelah Rez benar-benar terlelap dalam tidurnya.
💐💐💐
Pukul 03:00 dini hari. Aretha telah terbangun dari tidurnya, seperti biasanya ia akan melaksanakan salat tahajud dan melanjutkannya dengan membaca ayat suci Al-Qur'an sambil menunggu azan subuh berkumandang.
Setelah melaksanakan salat subuh, Aretha menatap ke arah Rez yang masih tertidur pulas. Aretha terdiam sejenak, ia berpikir mungkin ini waktu yang tepat untuknya membuka paket itu.