👩‍❤️‍👨 Senior Halalku~13

12.6K 919 37
                                        

"Jika tidak suka ucapkan jangan dipendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika tidak suka ucapkan jangan dipendam."

~Rezvano Arkan Rabbani~
____________________________________

Rez kembali masuk ke dalam kamar setelah cukup lama menikmati dinginnya udara malam.

Rez menatap Aretha yang masih duduk di atas kasur dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya.

Rez berusaha mengacuhkannya, namun netranya tak bisa sejalan dengan niatnya. Hingga akhirnya Rez kembali menatap Aretha.

"Kenapa belum tidur?" tanyanya singkat.

Aretha yang mendengar suara itu dengan spontan menatap mata Rez, lalu menundukkan pandangannya kembali.

"Saya nungguin pelayan dulu, soalnya mukena dan barang-barang saya masih di kamar yang tadi, sementara saya belum melaksanakan salat isya," ucap Aretha sambil menatap punggung tangannya.

"Ya udah terserah kamu, saya mau kembali ke bawah dulu," ucap Rez lalu beranjak begitu saja meninggalkan Aretha.

Aretha yang mendengar pintu tersebut tertutup pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Dingin.

Kata itu lah yang keluar dari mulut Aretha. Kata yang mendefinisikan sifat Rez kepada dirinya.

Rez benar-benar memperlakukan dirinya sedingin itu, Aretha sendiri tidak mengerti apakah pria itu memang memiliki sifat cuek dan dingin kesemua orang atau kah sifat itu hanya ditujukan kepadanya.

Aretha merasa frustasi, di hari yang menjadi impian bagi banyak orang, hari untuk mengukir kebahagiaan, tapi dirinya malah terjebak dalam kesunyian dan kegundahan di hatinya.

Apakah menikah dengannya adalah pilihan yang salah?

Pertanyaan itu tiba-tiba saja terlintas di benak Aretha. Entahlah belum sehari ia menyandang status sebagai seorang istri, tapi rasanya ia ingin menyerah jika berhadapan dengan Rez.

Tuk tuk tuk.

Ketukan pintu itu membuat Aretha tersadar dari apa yang barusan ia pikirkan, Aretha beristighfar terlebih dahulu sebelum melangkah mendekati pintu tersebut.

"Permisi Nyonya ini barang-barang Anda," ucap pelayan tersebut setelah Aretha membuka pintu itu.

Aretha mengerutkan keningnya saat mendengar pelayan tersebut memanggilnya dengan sebutan Nyonya. Sambil mencerna ucapan pelayan itu Aretha pun mempersilahkan pelayan tersebut masuk ke dalam kamarnya.

"Tolong letakkan di atas sofa yah," ucap Aretha dan pelayan itu pun menganggukkan kepalanya.

"Apa ada lagi yang Nyonya butuhkan?" tanya pelayan tersebut setelah meletakkan barang-barang Aretha.

"Tidak ada, terima kasih."

"Sama-sama Nyonya, kalau begitu saya permisi dulu."

"Tunggu dulu."

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang