Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
Kalau ada typo tolong bantu tandai dan jangan lupa juga untuk ninggalin jejak vote and coment 🆗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Katanya cemburu itu tanda cinta, jadi jika sekarang kamu cemburu maka itu tandanya kamu udah cinta sama aku."
~ Senior Halalku ~
💐💐💐
Rez kini duduk di sofa menanti Aretha yang mungkin tengah bersiap atau mungkin juga masih melaksanakan salat isya, Rez tidak tahu pasti apa yang tengah dilakukan oleh sang istri saat ini yang ia tahu jam yang terpasang di dinding kini menunjukkan pukul 19:30. Dan biasanya Aretha akan melaksanakan salat di jam tersebut.
Ia mengembuskan napasnya sambil menatap lurus ke arah pintu kamar Aretha dan entah mengapa ia merasa deg-degan menanti gadis itu muncul di hadapannya, bukan apa-apa hanya saja hari ini ada satu hal yang akan ia tanyakan kepada Aretha, pertanyaan yang akan memperjelas perasaannya dan juga perasaan Aretha kepadanya.
Pintu kamar Aretha terbuka, gadis itu kini berdiri diambang pintu kamarnya dengan netra yang entah mengapa langsung tertuju pada Rez yang juga tengah menatapnya. Aretha tak tahu jika Rez berada di sana dan hal itu membuatnya terkejut.
Dak, dig, dug....
Suara dekat jantungnya kini terdengar jelas di pendengarannya dan hal itu membuatnya terdiam sejenak, entah mengapa tubuhnya tiba-tiba terasa kaku padahal Rez hanya menatapnya saja tanpa mengucapkan sesuatu, tapi tatapan Rez kali ini berbeda seakan ada sesuatu yang ingin ia katakan.
Rez berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Aretha yang masih mematung diambang pintu kamarnya, tatapan matanya tak pernah lepas dari wajah Aretha hingga ia berdiri dengan jarak yang sangat dekat dengan Aretha.
"Ayo," ucapnya lembut dengan senyuman tipis di bibirnya.
Aretha terseyum kikuk sambil mengangguk pelan, ia merasa aneh dengan sikap lembut yang dilakukan Rez kepadanya saat ini. "Ada apa dengannya?" Pertanyaan itu terlintas di pikirannya sambil mengikuti langkah kaki sang suami.
Langkah Rez berhenti saat berada di samping motor sport kesayangannya dan berbalik menatap Aretha yang ada di belakangnya.
Ia menatap Aretha dari atas hingga bawah dan hal itu membuat Aretha merasa tak nyaman.
"Ada apa?" tanyanya yang merasa aneh ditatap seperti itu.
"Kita nggak bisa naik motor, tunggu di sini aku masuk dulu," ujar Rez dan kalimat itu membuat Aretha sedikit bingung sementar Rez, ia langsung beranjak setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Aretha pun menatap pakaian yang dikenakannya, "kan aku pake gamis, pantesan dia ngomong gitu," lirihnya sambil menatap motor sport yang selalu digunakan oleh sang suami.
