👩‍❤️‍👨 Senior Halalku~11

11.2K 945 32
                                    

"Bahkan aku belum pernah berpikir apakah cinta akan terbit dan bersinar di antara aku dan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan aku belum pernah berpikir apakah cinta akan terbit dan bersinar di antara aku dan dia."

~ Aretha Khanza Zayna ~

💐___________________________💐

Rezvano menatap pantulan wajahnya dari cermin di hadapannya. Tidak pernah bermimpi untuk menikah di usianya yang masih 21 tahun, namun dari apa yang ia lihat saat ini sudah menjadi sebuah mimpi buruk baginya.

Pantulan dirinya yang lengkap dengan jas pengantin yang membaluti tubuhnya, menjadi saksi akan mimpi buruk dalam pernikahan yang akan ia dan Aretha jalani selanjutnya.

Pernikahan di usia muda tanpa cinta dan bahkan tak saling mengetahui satu sama lainnya, bagaimana mungkin hal semacam ini bisa terjadi kepadanya, sungguh Rez benar-benar tidak percaya perjodohan ini benar terjadi. Bahkan tinggal menghitung jam saja dirinya akan resmi menyandang status sebagai seorang suami.

"Rez!"

Suara panggilan itu berasal dari sang mama yang sedang mengetuk pintu kamarnya.

"Iya Mah."

Gina memutar kenop pintu dan menghampiri Rez yang tengah berdiri di depan cermin tersebut.

"Sudah siap?" tanya Gina dan Rez pun menganggukkan kepalanya.

"Yah udah, ayo kita berangkat." ucap Gina sambil mengandeng tangan putranya.

💐💐💐

Aretha masih termenung, memikirkan dirinya yang sebentar lagi akan menjadi istri dari Rez.

Mengingat Rez yang beberapa hari lalu masih bersifat dingin padanya, membuat dirinya canggung untuk menatap Rez, bukan hanya canggung namun juga merasa tidak nyaman jika Rez memperlakukan dirinya sedingin itu. Sungguh sifat Rez membuatnya jadi serba salah, Aretha merasa jika keputusannya menerima perjodohan ini malah membuat Rez tidak bahagia.

Namun Aretha hanyalah manusia biasa, ia sendiri hanya ingin kedua orang tuanya bahagia dan ia berharap apapun yang terjadi selanjutnya bisa memberikan kebahagiaan untuk semua pihak.

"Tha, kamu kenapa?" tanya Hera sambil memegang pundak Aretha yang tengah termenung.

Aretha menggelengkan kepalanya. "Nggak pa-pa Ra."

"Ya udah, siap-siap yah karena sebentar lagi keluarga Rez akan tiba," ucap Hera kembali dan Aretha pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Sella berjalan menuju kamar Aretha dengan senyuman yang selalu terpancar dari wajahnya. Rasa bahagia kini tengah ia rasakan, pernikahan putri satu-satunya sebentar lagi akan dilaksanakan.

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang