👩‍❤️‍👨 Senior Halalku~5

13.7K 1.2K 45
                                    

"Perasaan itu bisa berubah seiring waktu berjalan, tapi yang tidak ku mengerti apakah perasaan itu akan berubah menjadi cinta atau malah sebaliknya menjadi benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaan itu bisa berubah seiring waktu berjalan, tapi yang tidak ku mengerti apakah perasaan itu akan berubah menjadi cinta atau malah sebaliknya menjadi benci."

~ Aretha Khanza Zayna ~

💐💐💐

Seminggu kemudian.

Sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, hari ini menjadi hari lamaran Aretha dan Rezvano.

Hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua orang tua mereka. Hari yang penuh kebahagiaan, namun tidak untuk Aretha dan Rezvano.

Rezvano yang dari awal menolak perjodohan ini, tak merasakan kebahagiaan sedikit pun yang ada hanya setumpuk pertanyaan di benaknya. Seperti apa calon istrinya itu, sehingga kedua orang tuanya sangatlah menyukai dan membanggakan wanita itu.

Lain halnya dengan Aretha, meski ia menerima perjodohan itu, tapi sepenuhnya hatinya masih risau dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah calon suaminya itu benar-benar pria yang baik dan mampu membimbingnya kearah yang lebih baik.

Segala pertanyaan itu membuatnya semakin gelisah dan kegelisahan itu nampak jelas di wajahnya.

Tok... Tok... Tok....

Ketukan pintu itu membuat Aretha tersadar dari lamunannya. Aretha menatap kearah pintu, di sana sang Bunda berjalan kearahnya dengan senyuman kebahagiaan yang sangat jelas terpancar di wajahnya.

"Anak Bunda kok belum siap-siap?" tanya Sella pada Aretha yang tengah duduk di depan meja riasnya.

"Bunda, Aretha bener-bener harus nikah secepat ini yah?"

Sella tersenyum lembut sambil menarik Aretha kepelukannya, "Sayang percaya sama Bunda dan Ayah, pernikahan ini demi kebaikan kamu, Ayah sama Bunda hanya ingin yang terbaik buat Aretha dan kami yakin nak Rez pilihan yang tepat untukmu."

"Jika Bunda dan Ayah yakin, maka Aretha pun harus yakin untuk menerima pernikahan ini. Semoga Dia bener-bener yang terbaik untuk Aretha."

"Aamiin, Bunda akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk putri Bunda satu-satunya." ucap Sella sambil melepaskan pelukannya.

"Ya udah cepetan siap-siap, Bunda tinggal ke bawah dulu, nanti kalau Hera udah dateng Bunda suruh ke sini temenin kamu."

"Iya Bunda."

Selepas sang Bunda keluar, Aretha pun memoles wajahnya dengan bedak tabur dan menggunakan lip tint agar tidak terlihat pucat. Wajahnya nampak natural, namun tetap terlihat cantik.

"Aretha kamu di dalem!" teriak seorang gadis di balik pintu kamarnya.

"Iya, masuk aja pintunya tidak terkunci."

Gadis itu membuka pintu, lalu berlari kecil menghampiri Aretha dan memeluknya dengan erat.

"Kamu serius hari ini lamaran?" tanya gadis itu sambil melepaskan pelukannya.

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang