"Jangan buat gue nunggu lama, cukup jodoh gue yang buat gue nunggu, Lo jangan."
• Edo Alvaro •
💐
Rezvano menatap jam yang terpasang di dinding kamarnya, pukul 06:00. Masih sangat pagi, namun cahaya matahari perlahan menampakkan sinarnya.
Rez menyibak selimutnya, lalu melangkah menuju kamar mandi. 30 menit berlalu, ia telah rapi dengan kaos berwarna putih dan bawahan celana jeans.
Hari ini ia memiliki janji untuk bermain wakeboard bersama kedua sahabatnya Edo Alvaro dan Edi Alvaro.
Rez memang lebih sering menghabiskan weekend nya bersama kedua sahabatnya untuk bermain wakeboard, dibandingkan harus pergi ke tempat yang tidak memberikan manfaat untuknya.
Rez yang telah bersiap pun kini melangkahkan kakinya menuju meja makan. Netranya tertuju pada wanita yang sangat ia sayangi, wanita itu mengukir senyuman indah saat menatap dirinya. Ia pun perlahan mendekatinya dan memberikan kecupan lembut di pipi sang Mama.
"Selamat pagi Mah."
"Pagi sayang."
"Papa mana Mah?"
"Pergi ke perkebunan calon mertuamu."
"Mah, Rez belum mau nikah."
"Jangan menolak Nak, ini demi kebaikanmu."
"Mah...."
"Udah sarapan dulu, katanya mau pergi sama Edo Edi."
Rez hanya mengembuskan napasnya, lalu meminum segelas susu hangat dan memakan selembar roti tawar dihadapannya.
Harinya baru dimulai pagi ini, namun sayang paginya sudah dikacaukan dengan persoalan perjodohan yang belum bisa ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Halalku
Teen FictionFollow dulu sebelum baca! Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui. Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...