Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Allah punya caranya sendiri untuk mempertemukan hambanya dan aku senang bisa kembali bertemu dengannya."
~Senior Halalku~
💐💐💐
Ikbal Qaddafi, pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kepada Aretha, pria yang berinisial IQ yang belakangan ini mengirimkan hadiah kepadanya kini hadir kembali di hidupnya.
Pria berusia 24 tahun yang Aretha ketahui melanjutkan pendidikannya di kota lain, tapi entah mengapa hari ini ia berada di kota yang sama dengannya. Dan hal yang paling mengejutkan bagi Aretha adalah pria itu menjadi asisten dari ketua jurusan di fakultasnya.
Aretha tak mengerti mengapa Allah kembali mempertemukan dirinya dengan pria itu di saat ia tengah berusaha meluluhkan hati sang suami.
Aretha berharap kehadiran pria yang sering ia sapa Kak Dafi itu tidak akan membawa masalah baru untuknya dan juga ia berharap agar hatinya tak akan kembali mengagumi sosok pria tersebut.
Aretha menundukkan pandangannya saat Dafi masih memandang wajahnya, Aretha tak tahu apa sebenarnya yang Dafi pikirkan saat ini, tapi yang pasti Aretha berusaha kuat untuk tak bereaksi berlebihan karena ia takut jika Rez melihat dirinya saat ini.
"Tha, dia beneran Kak Dafi?" tanya Hera dengan volume suaranya yang hanya bisa didengar oleh Aretha.
Aretha menganggukkan kepalanya sambil menunduk, ia tak ingin menatap ke depan sebab ia sempat melihat Rez memperhatikannya dari kejauhan.
"Kamu baik-baik saja kan?" Hera lagi-lagi berbisik.
"Hem." Aretha tak tahu harus menjawab apa sebab ia merasa tak sepenuhnya baik, karena kehadiran Dafi membuatnya merasa tak nyaman.
"Baiklah, sebelum nama-nama kalian saya sebutkan, terlebih dahulu saya akan memperkenalkan diri saya dan juga alasan mengapa saya bisa berada di sini agar kalian tidak merasa canggung dan jika kalian membutuhkan bantuan, kalian bisa langsung mengatakannya kepada saya ataupun kepada senior pendamping kalian," ucapnya dengan nada lembut sambil mengukir senyuman di bibirnya.
"Nama saya adalah Ikbal Qaddafi, kalian bisa panggil saya Kak Dafi, saya adalah asisten dari Pak Wira dan itulah alasan mengapa saya ada di sini karena mengantikan beliau yang harus mengikuti rapat, selain sebagai asisten dari Pak Wira, saya juga sama seperti kalian yaitu seorang mahasiswa, tapi bedanya saya sedang mengejar gelar magister, saya harap kalian tidak akan canggung jika bertemu saya dihari-hari berikut," lanjutnya dengan ramah.
Pria berbadan tegap dan kulit yang berwarna kuning langsat itu melanjutkan ucapannya dengan menyebutkan nama-nama mahasiswa yang berada dalam satu tenda, caranya berbicara membuat orang-orang merasa nyaman menatapnya.
