Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
Suara bel tersebut membuat Rez tak melanjutkan ucapannya, ia malah menatap mata Aretha.
"Kenapa pertanyaannya nggak dilanjutin?" tanya Aretha yang masih duduk dan fokus pada Rez.
"Ada tamu di bawah, mungkin itu bunda."
"Yaudah, aku bukain pintu dulu entar aja Kak Rez ngelanjutin pertanyaannya," ucap Aretha sambil berdiri dari duduknya sementar Rez pun menganggukkan kepalanya.
"Selalu saja ada yang menganggu," gumamnya, tapi Aretha masih bisa mendengarnya.
"Kak Rez ngomong sesuatu?" tanyanya sambil kembali berbalik menatap Rez.
"Hem, nggak."
"Bener?"
"Iya beneran, udah ayo ke bawah jangan buat bunda nunggu lama," kilahnya lalu beranjak lebih dahulu di hadapan Aretha membuat Aretha mengerutkan keningnya sambil mengikuti langkah Rez.
"Assalamu'alaikum," suara seorang wanita bergema di luar pintu.
"Waalaikumsalam." Rez dan Aretha kompak membalas salamnya.
"Bunda," panggil Aretha sambil menghamburkan pelukannya pada sang Bunda.
"Kamu bau asem, belum mandi yah?"
"Ihh Bunda, aku nggak bau kok."
"Tapi belum mandi, kan?" tanya sang Bunda kembali sambil melepaskan pelukannya dan beralih meraih tangan Rez yang telah siap untuk bersalaman dengannya.
"Kok Bunda tau sih aku belum mandi?"
"Kentara banget dari wajah kamu yang terlihat lusuh."
"Emang iya Kak Rez?" Aretha tiba-tiba saja menghadap Rez dan meminta kebenaran dari perkataan sang Bunda.
Tidak tahu harus menjawab apa hingga Rez langsung saja menganggukkan kepalanya.
"Yah," ucap Aretha sambil menghela napasnya.
"Yaudah, aku mandi dulu, tapi sebelum mandi Bunda mau dibuatin minum apa?"
"Nggak usah, kamu mandi aja kalau Bunda haus entar Bunda ambil sendiri."
"Nak Rez juga, pasti belum mandi kan karena baru pulang dari kegiatan camping." sambungannya.
"Iya, Bunda." Rez membenarkan apa yang dikatakan ibu mertuanya itu.
