Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
Terima kasih yang telah ninggalin jejak, kalian luar biasa 🤗
Vote and coment 🆗
Jangan lupa follow riaramli55 untuk mendapatkan info update.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mungkin inilah yang dinamakan cinta, meski bagaimana pun keadaannya, ia akan selalu saja sama di mata orang yang mencintainya."
~ Senior Halalku~
Rez kembali melajukan mobil menuju kediamannya, harapannya hanya satu yaitu semoga sang istri sudah berada di sana.
Hanya butuh waktu 15 menit hingga ia tiba di rumah, dengan langkah lebar ia pun memasuki rumahnya, mengucapkan salam sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang telah menjadi istrinya itu.
"Khanza," panggilnya, saat ucapan salamnya tak dijawab oleh siapa pun.
"Khanza."
"Khanza," panggilnya lagi.
Tak mendengar jawaban, ia pun berjalan menuju kamar Aretha, mengetuk pintu kamarnya dan tak henti-hentinya memanggil nama sang istri. Namun, tak ada jawaban yang ia dapatkan.
Rez berhenti mengetuk pintu tersebut dan berjalan menuju sofa, mendudukkan tubuhnya di sana. Ia meraih ponselnya yang berada di saku celananya dan kembali menghubungi Aretha.
Suara dering ponsel Aretha berbunyi, Rez mendengar suara tersebut berasal dari dalam kamar sang istri, tapi Aretha tak mengangkatnya.
Rez mengembuskan napasnya, "apakah dia marah kepadaku?" tanyanya pada diri sendiri sambil menatap pintu kamar Aretha.
Merasa frustasi, ia pun memutuskan untuk berjalan menuju kamarnya dan akan kembali ke kamar Aretha setelah salat magrib.
Suara percikan air kini memenuhi ruangan kecil itu, membuat Aretha tak bisa mendengar apapun selain suara air yang menetes dari shower dan membasahi seluruh tubuhnya.
Akibat tak menyadari bahwa langit sore tadi begitu mendung, ia pun tak berpikir panjang dan memesan ojek online untuk mengantarnya pulang, dan alhasil saat di perjalanan hujan pun mengguyur tubuhnya.
Setelah sampai di rumah, ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, ponselnya yang ia letakkan di dalam tas tak ia hiraukan sedikit pun.
Aretha kini keluar dari kamar mandi, ia menatap jam yang terpasang di dinding kamarnya, pukul 17:45. Sebentar lagi akan masuk waktu salat magrib hingga ia pun berjalan menuju lemari untuk mengambil baju yang akan digunakannya.
