👩‍❤️‍👨 Senior Halalku ~17

10.3K 810 25
                                    

Assalamu'alaikum, Senior Halalku update kembali.

Happy Reading, dan jangan lupa untuk vote and coment 🤗

Kalau ada typo tolong bantu tandai.

"Hidup bersamamu membuatku tak mengerti dengan diriku sendiri, terkadang jantungku menemukan ritmenya saat bersamamu, tapi disisi lain aku merasa tersesat saat berusaha berjalan ke arahmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup bersamamu membuatku tak mengerti dengan diriku sendiri, terkadang jantungku menemukan ritmenya saat bersamamu, tapi disisi lain aku merasa tersesat saat berusaha berjalan ke arahmu."

~ Aretha Khanza Zayna ~

👩‍❤️‍👨👩‍❤️‍👨👩‍❤️‍👨

Rez meletakkan paket itu kembali ke atas nakas lalu beranjak menuju kamar mandi dengan perasaan yang tak karuan.

Entah mengapa tulisan itu membuatnya resah. Pikirannya kembali tertuju pada Aretha, wanita yang menerima perjodohan mereka, sementara ia sendiri bersikeras untuk menolak perjodohan itu, tetapi karena Aretha menerima perjodohan tersebut akhirnya pernikahan mereka terlaksana.

Rez lagi-lagi tidak percaya dengan semua yang terjadi saat ini. Jika Aretha mencintai pria lain, lalu mengapa ia menerima perjodohan ini, seharusnya ia tolak saja dengan begitu Rez tak perlu merasa tidak nyaman.

Rez kembali ke luar dari kamar mandi, dan netranya kini tertuju pada Aretha yang tengah membereskan barang-barangnya kembali ke dalam koper.

Hari ini mereka memang akan kembali ke rumah Rez, sebab beberapa hari lagi ia akan aktif kuliah begitu pula dengan Aretha.

Rez mengalihkan tatapannya saat Aretha menatapnya, Rez lagi-lagi merasa tak nyaman jika mengingat tulisan tersebut.

Aretha tak mengerti mengapa Rez tiba-tiba saja mengalihkan pandangannya, padahal pagi tadi Rez sudah lebih baik saat berhadapan dengannya.

Aretha kembali membereskan semua barang miliknya sambil sesekali merapikan khimar yang sedang ia gunakan.

Aretha melangkah menuju sofa dan mendudukkan tubuhnya di sana sambil memperhatikan Rez yang tengah merapikan pakaiannya. Ingin menawarkan bantuan, tapi Rez terlihat diam saja membuat Aretha merasa canggung untuk menawarkan bantuan kepadanya.

"Sudah siap?" tanya Rez sambil menatap wajah Aretha sejenak, sebelum ia kembali fokus memasang sepatu di kakinya.

"Udah Kak."

"Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang. Koper kamu simpan saja di situ, biar bibi yang antar ke bawah," ucap Rez sambil meraih tas ranselnya lalu berjalan lebih dulu.

Aretha yang tengah memperhatikan Rez mulai merasakan sesuatu yang aneh, entah mengapa ia merasa Rez kembali bersikap dingin kepadanya.

Aretha berjalan di belakang Rez sambil menuruni anak tangga, hanya suara hentakan sepatu yang terdengar sementara mereka berdua tak saling berbicara sedikit pun.

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang