👩‍❤️‍👨 Senior Halalku~9

11.5K 938 27
                                    

"Karena sekeras apapun hatimu, jika disuguhkan dengan senyuman yang tulus dan ucapan yang lembut, maka suatu saat nanti hati itu akan luluh dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Karena sekeras apapun hatimu, jika disuguhkan dengan senyuman yang tulus dan ucapan yang lembut, maka suatu saat nanti hati itu akan luluh dengan sendirinya."

~ Senior Halalku ~
____________________________________


Sella menghampiri kamar putrinya di pagi ini. Ia sedikit khawatir dengan keadaan Aretha yang semalaman tak keluar kamar dengan alasan kecapean.

Sella mengetuk pintu kamar Aretha sambil memanggil nama putrinya. Namun tak ada balasan hingga ia meraih kenop pintu dan memutarnya, Sella sedikit lega karena Aretha tidak mengunci pintu kamarnya.

Sella berjalan menghampiri Aretha yang masih tertidur di bawah selimut, sudah pukul 06:30. Tidak biasanya Aretha tidur setelah melaksanakan salat subuh hingga hal itu lagi-lagi menambah kekhawatiran Sella.

Sella mendudukkan tubuhnya di sebelah tubuh Aretha dan meletakkan tangannya di dahi Aretha.

"Astaghfirullah, sayang kamu demam!" ucapnya sambil mengelus lembut pipi Aretha.

Aretha yang merasakan sentuhan itu perlahan-lahan membuka matanya dengan pelan.

"Bunda," lirih Aretha dengan suara sedikit serak.

"Iya sayang, kepalamu panas kita ke rumah sakit yah."

"Nggak usah Bun, Aretha nggak papa kok."

"Tapi ini kamu demam Nak."

"Minum obat aja yah Bun, aku nggak mau ke rumah sakit, entar setelah minum obat dan istirahat insya Allah sembuh kok, Bun."

"Yah udah, Bunda ambilin sarapan dulu yah setelah itu minum obat," ucap Sella dengan lembutnya dan Aretha pun membalasnya dengan senyuman dan anggukkan kepala.

Sella melangkah menuju dapur sementara Aretha pun menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, lalu perlahan menuju kamar mandi.

Aretha menatap wajahnya pada cermin wastafel, mata yang sedikit membengkak akibat air mata masih nampak jelas. Aretha membasuh wajahnya dan meraih handuk untuk mengeringkan wajahnya.

Aretha meninggalkan kamar mandinya dan melangkah menuju kasurnya kembali. Pening di kepalanya masih terasa, tubuhnya pun terasa hangat tapi meskipun begitu ia tak ingin memeriksa keadaannya di rumah sakit. Karena ia sendiri tahu, penyebab dari sakitnya mungkin dikarenakan terlalu lama menumpahkan air mata sehingga membuat kepalanya ikut sakit.

Cklek!

Pintu kembali terbuka menampilkan sang Bunda dengan nampan berisi hidangan sarapan pagi.

Sella tersenyum lembut menatap putrinya. Aretha yang menyandarkan punggungnya pada ranjang pun membalas senyuman sang Bunda.

Aretha meraih nampan dan meletakkannya di atas pangkuannya.

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang