👩‍❤️‍👨 Senior Halalku ~ 33

10K 851 42
                                    

Assalamu'alaikum, Senior Halalku update kembali.

Vote and coment 🆗

+

Follow riaramli55 sebelum lanjut membaca 🤗

Follow riaramli55 sebelum lanjut membaca 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena kamu adalah bagian dari hidupku."

~Senior Halalku~

💐💐💐


Pagi yang indah, seindah mentari pagi yang cerah. Hari ini Rez dan Aretha berada di dalam mobil yang sama, berangkat menuju kampus dengan perasaan bahagia. Bahagia karena bisa mengawali paginya bersama orang tersayang, senyum merekah di bibir Aretha saat mendengar percakapan antara Rez dan mama mertuanya melalui telepon genggam.

Mendengar sang mertua mengomeli suaminya terdengar lucu di telinga Aretha, mungkin karena ini kali pertama ia melihat ekspresi Rez saat diomelin oleh wanita yang melahirkannya.

Aretha kembali menatap wajah sang suami yang kini mengembuskan napas lega setelah sang mama memutuskan panggilan teleponnya.

Menyadari sang istri menatap dirinya sambil tersenyum membuat Rez pun berbalik menatap Aretha.

"Kenapa?" tanyanya pada sang istri.

Aretha menggelengkan kepalanya, "nggak pa-pa," jawabnya.

"Nggak pa-pa, tapi dari tadi senyam-senyum sendiri."

"Soalnya lucu aja dengerin mama ngomelin Kak Rez," ucapnya sambil kembali tersenyum.

"Mama memang sering ngomel, apalagi kalau bahas mengenai kamu."

"Hem, kok aku?" tanya Aretha sambil menatap wajah Rez yang masih fokus menyetir mobilnya.

"Yah, intinya mama nggak mau aku nyakitin kamu dan juga kata dia, aku harus jagain kamu selamanya," jawab Rez sambil sesekali melirik ke arah sang istri.

Aretha mengangguk, "terus jika mama nggak nyuruh Kak Rez untuk jagain aku, apa Kak Rez nggak akan menjaga aku?"

Hening sejenak, "tanpa disuruh pun aku akan menjagamu, karena kamu adalah bagian dari hidupku," jawab Rez sambil menatap mata Aretha sejenak sebelum kembali fokus pada jalan raya yang cukup ramai.

Aretha mengalihkan pandangannya menatap langit melalui kaca jendela mobil, diam-diam ia tersenyum bahagia dan bersyukur, karena Rez telah menerima dirinya.

Beberapa menit kemudian, mobil telah terparkir di parkiran fakultasnya.

"Nanti, pulang jam berapa?" tanya Rez sambil melepas sabuk pengaman dari tubuhnya.

Senior HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang