Prolog.

36 3 1
                                    

~

Assalamualaikum teman-teman! Atas Berkat Rochmat Alloh Yang Maha Kuasa, telah terbit tulisan ini!!!

Semua kejadian, tokoh, nama, tempat dan lain-lain hanya fiksi ya. Dan murni dari fikiran sendiri.

~

"Hai semuanya! Kenalin gue Tasa Magdelia Hana, pindahan dari Surabaya! Salam kenal semuanya!" Sapa manis Tasa yang berdiri didepan kelas. Tangan gadis itu mencengkram erat roknya, sedang menyalurkan rasa gugup. Walaupun yang terlihat dari wajahnya tidak ada kegugupan sama sekali.

"Salam kenal jugaaa!"

"Salam kenal kembali!!"

"Salam kenal Tasa!"

Balas murid-murid, teman baru Tasa. Tasa tersenyum mendengarnya. Setidaknya itu bisa mengurangi sedikit rasa gugupnya.

"Salam kenal calon pacar!" Teriak seseorang dari arah bangku nomor dua dari belakang, deretan bangku yang paling dekat dengan tembok.

Semua orang yang mendengar itu bersorak tak suka. Mereka meneriaki anak laki-laki yang sedang tersenyum lebar kearah Tasa, tanpa memperdulikan sekitar.

"Yeu! Buaya beraksi!"

"Run Sa, ada Buaya!"

"Dasar buaya!"

Tasa sontak menoleh pada lelaki yang meneriakinya. Ia hanya membalasnya dengan senyuman canggung.

"Diam!" Wali murid yang kebetulan sedang mengajar sambil mengantar Tasa itu memukul meja dengan penggaris kayu andalan yang selalu Beliau bawa.

Mendengar itu semua murid diam. Termasuk Tasa yang langsung merasa takut dan was-was. Pasalnya, karena dirinyalah kelas menjadi ramai. Juga karena anak laki-laki yang setia cengengesan tidak jelas itu.

"Oke, Tasa. Sekarang kamu duduk dibelakang Fendi, orang yang godain kamu barusan ya!"

"Yess!" Teriak Fendi tak tertahankan bahagianya. Ia sampai mengayunkan kepalan tangan.

Murid-murid kembali bersorak tidak terima. Sepertinya nasib baik sedang berpihak pada Fendi.

Fendi George Taya, playboy kelas kakapnya SMA Kencana. Dia terkenal bandel, suka terlambat dan bergonta ganti pasangan setiap minggu.

Banyak dari siswi-siswi SMA Kencana yang menjadi korbannya. Salah satunya Ara.

Tasa hanya mengangguk membalas Bu Za guru bahasa Inggris juga wali kelasnya. Kemudian Ia melangkah menuju tempat duduknya.

Dan siapa sangka, ternyata ada seseorang yang sedang menelungkupkan kepalanya disana. Seseorang yang tidak sadar akan kehadiran dirinya. Mungkin orang ini juga tidak sadar ada guru masuk.

Jelas saja, karena orang ini tertidur.

"Hai!" Sapa Fendi, tepat setelah Tasa duduk dan menaruh tasnya dimeja.

"Hai juga!" Sapa balik Tasa dengan ramah. Ia tersenyum tulus.

"Ja! Dia senyum Ja! Gue meleyot Ja!" Ucap Fendi sambil berakting pingsan. Lebay!

Hope NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang