•03 : Pertemuan•

10.5K 593 6
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

1 bulan berlalu

Erlang sedang melamun di kursi taman kampus sambil duduk menikmati angin sore yang mengenai wajahnya.

Bayangan saat ia memergoki pacarnya sebulan yang lalu masih terekam jelas, memori itu sekaan tidak mau menghilang dari otaknya.

Sebuah tepukan dibahu, membangunkan lamunannya.

"Oy, bengong aja...mikirin apaan sihh." Hendra baru saja keluar kelas,lalu tidak sengaja melihat sahabatnya duduk sendirian.

Yang ditanya hanya melihat sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.

"Udah...jangan dipikirin mulu cewe begitu mah Lang."

"Apaan sih Hen, siapa juga yang mikirin." Jawab Erlang mengelak, sebenarnya Erlang juga  tidak mau memikirkannya tapi otak dan hatinya tidak bisa akur untuk melupakan sosok cewek yang membekas di hatinya.

"Yehh...terus lu mikirin apaan?" tanya Hendra.

"Siapa juga yang lagi mikir, gua cuman pengen duduk doang." Elaknya lagi.

Hanya mendengus saat ia mendapatkan jawaban seperti itu dari temannya.

"Ehh lu ikut kan, buruan balik sono siap-siap?" Tanya Hendra mengalihkan topic.

"Ikut ... ikut." Erlang dan keempat temannya berniat untuk pergi kepuncak,awalnya Erlang sempat tidak mau ikut, tapi dengan sedikit paksaan akhirnya ia mengangguk juga.

"Siapa tau kan disono lu bisa nemu cewe." Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya, hendra langsung kabur saat melihat ia akan kena tabok oleh Erlang.

Erlang binggung bagaimana bisa ia berteman dengan mahkluk seperti Hendra, selain isi dompet yang pas-pasan, otaknya juga pas-pasan.

Erlang sudah bete saat teman-temannya mencarikan ia pasangan, pernah sekali waktu Zaen memperkanalkan ia dengan teman ceweknya, yang mengakibatkan Erlang dibuat kesal oleh cewek itu, entah karna cewek itu yang terlalu agresif atau mood Erlang yang sedang buruk, cewek itu malah didorong hingga pantatnya mencium dinginnya lantai saat ingin mencoba memegang tangan Erlang

Cewek itupun langsung keluar dari club dengan ekspresi kesal dan sedikit menghentakan kakinya.

Dirasa sudah cukup menikmati suasana dan hari juga sudah mulai sore, Erlang berdiri dari duduknya, ia harus buru-buru pulang juga untuk mengemasi setengah barang lainnya untuk kepuncak, Erlang berjalan menuju motornya yang berada di parkiran kampus.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang