•33 : Sakit•

4.6K 283 27
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Genangan air masih tercipta dibeberapa titik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genangan air masih tercipta dibeberapa titik. Hujan lebat yang terjadi semalam ternyata dapat membuat pagi ini diselimuti kabut serta embun pagi.

Menyambut para insan yang baru saja pergi ataupun kembali. Jangan berharap ayam jago berkokok membantu kalian mensadarkan diri, karena nyatanya alarm pagi lah yang memaksa kalian terbangun dari mimpi.

Itu adalah salah satu hal yang mulai langka terjadi, apalagi bila kalian tinggal di kota-kota besar.

Seorang cewek yang masih terlelap ditengah-tengah kasur itu perlahan mulai terbangun ketika alarm di ponselnya terus-menerus berbunyi memaksa matanya terbuka lebar-lebar.

Dhiva, cewek itu masih terlihat cantik meski dengan rambut panjangnya yang sedikit mengembang karena baru bangun tidur.

Setelah berhasil mematikan benda pengganggu tidurnya itu Dhiva terduduk di kasur mencoba mengumpulkan nyawa seadanya. Tangan kanannya terangkat guna menutupi mulutnya yang menguap.

Hal yang mulai terbiasa ia lakukan setelahnya adalah mengucek mata lalu melihat kearah sisi lain kasur.

Matanya menyipit, berkedip beberapa kali. Entah matanya yang belum terbuka sempurna, atau sosok yang ia cari memang tidak berada disebelahnya?

Beriringan dengan otaknya yang mulai sadar sepenuhnya, Dhiva mencoba mengingat-ingat dengan jelas. Seingatnya semalam, ia meminta Erlang untuk cepat pulang ketika sedang bertelfonan. Namun, kenapa tidak ada tanda keberadaan cowok itu.

Apakah suaminya tidak pulang?

"Udah bangun duluan kali ya?" Monolog Dhiva.

Cewek itu bangkit dari posisinya, tak lupa membawa benda pipih canggih itu. Kaus hitam kebesaran yang Dhiva kenakan mampu menutupi perutnya yang mulai terlihat membuncit ketika menuruni anak tangga.

Ia berjalan kearah dapur untuk mengambil segelas air bening. Tak lupa mengecek ice cream yang dibuatnya semalam.

Ya, Dhiva masih menyimpannya. Cewek yang bisa mendadak random itu terlalu gigih dengan beberapa hal yang tidak penting.

Meletakan kembali gelas yang isinya telah terkuras habis. Dhiva sempat terdiam beberapa saat sebelum beberapa detik kemudian matanya tertuju pada salah satu benda yang terletak di atas meja yang berada di depan TV.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang