•11 : Cek Kandungan•

7.4K 370 4
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

-oOo-

Saat ini Erlang dan Dhiva sedang menunggu panggilan untuk mengecek kandungan Dhiva, gadis itu hanya duduk seraya memperhatikan sekitar.

Memperhatikan poster ibu hamil. Dhiva tidak pernah kesini lagi, merasakan suasananya, semenjak adiknya Dhira lahir.

jaman sekarang pada suka nikah muda ya

Dikira ngurus anak gampang kali

Kuping Dhiva tak sengaja mendengar percakapan ibu-ibu disebelahnya, jarak mereka cukup jauh, namun Dhiva masih bisa mendengarnya.

Dhiva merasa sedikit tidak nyaman mendengar perkataan dari kedua ibu-ibu itu. Ia yakin kalau yang jadi bahan pembicaraan itu adalah dirinya dan Erlang.

"Jangan dengerin sesuatu yang kamu gak suka." Erlang memeluk Dhiva dari samping. Menarik gadis itu dengan sebelah tangannya agar lebih dekat.

Ucapan Erlang tidak membantu sama sekali, Dhiva masih merasa tidak nyaman. Mereka pikir Dhiva mau menikah dan hamil diusianya yang belum genap 20 tahun. Beruntung panggil dari suster membuat mereka beranjak masuk meninggalkan kedua ibu-ibu julid itu.

Kini Dhiva tengah berbaring di kasur guna pengecekan, menatap layar monitor, memperlihatkan makhluk kecil yang sedang berada didalam perutnya, Dhiva merasa terharu ia tidak menyangka kalau sekarang ada kehidupan lain didalam tubuhnya, ia bahkan sampai mengeluarkan air mata.

Erlang yang melihat Dhiva menangis hanya membiarkannya, ia yakin hati gadis itu pasti sedang merasa bahagia.

"Laki?" Tanya Erlang.

"Bisa jadi." Jawab dokter sambil mengelus perut Dhiva dengan alat CTG "kita belum tau juga." Lanjutnya, menutup kembali perut Dhiva.

Erlang segera membatu Dhiva bangun, mengusap sisa air mata yang ada pada gadis itu.

"Ada keluhan apa aja semenjak awal kehamilan?"

"Emm...ga ada sih Dok."

"Cuman banyak ngidam aja." Saut Erlang, Dokter perempuan itu hanya tertawa melihat pasangan muda didepannya. Dhiva spontan memukul lengan pria itu pelan. Yang benar saja ia bahkan tidak pernah meminta apapun pada Erlang.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang