•32 : Robekan Luka Yang Terbuka•

3.4K 278 38
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Erlang memacu motornya membelah jalan meskipun rintik air dari langit mulai membasahi rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Erlang memacu motornya membelah jalan meskipun rintik air dari langit mulai membasahi rambutnya. Dan tak ada niatan sama sekali untuknya berteduh apalagi menaikan kecepatan.

Dengan mengendarai hadiah ulang tahun yang datang lebih awal dari Gantari. Untuk mengalihkan kejengkelannya pada teman-temannya, pria ber-hoodie itu memilih menikmati angin dingin yang menerpa wajahnya, serta anak rambutnya yang mengalirkan bulir hujan ke kepala.

Jam sudah menunjukan tengah malam, mungkin sudah lewat. Namun gara-gara ketiga teman yang mabuk, Erlang terpaksa keluar untuk mencari minimarket terdekat dan meninggalkan istrinya di rumah. Beruntung sekarang Dhiva tidak sendirian, ada Bik Jah. Erlang sudah tidak begitu khawatir.

Sammuel tidak berbohong, ketika menyuruh teman-temannya untuk mampir ke Betelgeues namun, dilanjutkan dengan berkunjung ke Bar langganan mereka. Yang mana berakhir dengan ending Zaen, Ammar, Juga Sammuel yang terjebak dalam pengaruh alkohol.

Erlang dan Hendra tentu ikut juga, hanya saja sebagai anak baik-baik mereka hanya meminum minuman biasa yang jelas tak beralkohol.

Beralih dari hal tersebut. Apakah Erlang sudah bilang kalau dia suka yang namanya hujan?

Biasanya, jika ia tidak membawa seseorang, atau barang yang tak boleh kena air, atau menuju suatu tempat. Mau hujannya deras sekalipun Erlang akan dengan santai menurunkan kecepatannya untuk berlama-lama dan membiarkan tubuhnya basah kuyup.

Teman-temannya pun sampai sudah paham betul dengan kelakuannya ini. Jika saat itu hujan dan mereka menyuruh Erlang datang. Percayalah, cowok itu tidak akan tiba disana dalam keadaan kering.

"Lu, nyuruh Erlang, buat berhenti main hujan? Sama aja lu nyuruh kupu-kupu buat berhenti terbang." Kurang lebih begitulah kata Sammuel.

Tapi beruntung kali ini hanya rintik kecil saja. Akan merasa tidak enak baginya jika masuk ke minimarket dengan keadaan meneteskan air ke-setiap lantainya.

Erlang mematikan mesin motor ZX-25R nya ketika sudah sampai.  Menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya, serta menggesekkan sendalnya pada keset didepan pintu lalu masuk kedalam.

Sepi, tidak ada pengunjung lain selain dirinya. Erlang merogoh kantung hoodie-nya untuk mengambil ponsel sebelum kemudian menelpon temannya yang masih sadar.

"Lu mau nitip apa?"

"Yang gua bilang tadi."

"Itu doang?"

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang