Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang
Happy Reading
-oOo-
Dibawah gelapnya langit malam, empat cewek dengan pakaian casual secara kompak menyanyikan lirik lagu seirama dengan suara sang penyanyi yang sedang disetel diradio. Tidak ada yang ragu melepaskan suaranya secara lantang karena mereka sedang berada didalam mobil.
Clara, cewek itu terlihat sangat mendalami alunan music dengan mengangkat kedua tangannya dan memukul-mukulkannya kedada, seakan cerita hidupnya lah yang menjadi inspirasi sang penulis ketika membuat lagu tersebut.
Kattia lebih gila lagi, cewek dengan rambut yang dicepol itu mengumandangkan suaranya dengan sangat lantang sampai-sampai terdengar sumbang. Dara yang berada dibelakang kemudi bersumpah sangat-sangat-sangat-sangat ingin sekali menggosokkan muka Kattia pada kaca mobil bila ia berada disamping cewek itu.
Dibawah terangnya lampu merah dan ditemani alunan music penutup, mereka menghentikan audisi dadakan mereka.
"Sumpah Tia suara lu debes bener, punya bakat terpendam lu yah." Si bermulut pedas mencetus.
"Lah baru nyadar lu ... "
"Tapi lebih baik dipendam aja deh. Kuping gua menolak mendengar suara lu yang kaya knalpot rombeng." Dara sudah dari tadi ingin sekali mengomentari suara amburadul temannya, setelah sekian kali ocehannya tertiban oleh suara sang diva akhirnya terlakukan juga.
"Lah mama gua aja bilang suara gua bagus."
"Sungguh tegar sekali mama mu Tia. Aku salut. Beri mamanya tepuk tangan." Timpal Dhiva, memberikan tepuk tangannya guna mengolok. Kattia yang diolok hanya berkata monyet dengan nada yang tidak bersahabat.
"Kita mesti coba karaoke sih, kira-kira lu dapet nilai berapa ya Tia." Clara ikut menimpali, momennya sedang pas untuk membully sahabatnya ini.
"5 paling, itu juga kasian." Kata Dhiva, disusul dengan gelak tawa Dara dan Clara. Sedangkan sirambut cepol malah mengulangi nyanyianya dengan suara yang lebih parah lagi.
Sesuai dengan rencananya tadi siang, kini Dhiva dan keempat sahabatnya berencana melakukan 'girls shopping', yang kata Clara sudah lama tidak mereka lakukan.
Sekarang baru pukul 7 masih banyak waktu untuk mereka bersenang-senang, meskipun besok adalah hari senin. Mereka memutuskan akan menonton film terlebih dahulu dan dilanjutkan membeli sesuatu yang belum seharusnya dibeli, atau yang tidak perlu dibeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night Incident
Teen Fiction[SEBELUM BACA BISA KALI FOLLOW DULU] Bagaimana jadinya jika seorang mahasiswa terlibat suatu kejadian dengan seorang gadis SMA yang malah membuat mereka membangun rumah tangga? Dhiva harus menelan bulat-bulat kenyataan pahit yang ia alami. Cewek yan...