•05 : Berharap•

7.6K 443 1
                                    

Karya ini adalah fiksi,

Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

"Dhiva kemaren lu dari mana sih emang, sampe bunda nelpon gue jam 10 malem" Dhiva dan teman-temannya saat ini sedang berada di kantin.

"Nyasar gua." Ujar Dhiva asal menjawab pertanyaan Kattia, perasaan Dhiva sudah lebih baik dari kemarin-kemarin.

Bukan hanya Clara saja yang kemarin di telpon oleh bundanya, kedua sahabat Dhiva yang lainnya, Kattia dan Dara juga sempat ditelpon oleh bundanya.

Mereka berdua kompak mengatakan kalau mereka tidak tau kemana ia pergi, dan mengatakan mungkin ia bersama Clara.

Dan berakhir lah dengan Clara yang bertelponan dengan bundanya, mengarang cerita asal yang saat itu terpikir dibenaknya, Clara berharap semoga Bunda Nabila percaya cerita karangannya.

"Nyasar sampe jam 12, situ nyasar dihutan mba?" Clara masih tak terima "lu ga tau ya, gua ngarang cerita sama Bunda kalo lu di ajak keluarga gue ke pantai."

Mereka bertiga hanya tertawa mendengar perkataan Clara, memang kemarin Clara dan keluarganya pergi kepantai, ia kesana bukan untuk berlibur, keluarga mereka sebenarnya sedang menghadiri acara pernikahan salah satu kerabatnya.

"Hai bidaDara, tambah geulis aja." Tak berselang lama tiga orang cowok muncul ikut duduk di bangku mereka.

"Heh Zin lampu Ga usah colek-colek ya."

"Galak amat neng Dara." Ucap salah satu temannya.

"Nama saya Kenzi mba mohon maap nih." Kenzian Aksara Putra, cowok yang kerap dipanggil Kenzi ini adalah teman sekelas Dara, ia menjabat sebagai ketua kelas.

Dhiva tidak sekelas dengan dua sahabatnya yang lain, ia hanya sekelas dengan Clara dan Arion, cowok yang sedang duduk disebelahnya.

"Kalian ngapain sih disini." Dhiva sedikit merasa tidak nyaman dengan kedatangan mereka.

Selain kedua orang temannya yang rusuh, ia juga tau kalau Arion suka padanya, tapi Dhiva tidak perduli, ia tidak memiliki ketertarikan pada Arion, bisa dibilang mungkin Dhiva juga tidak memiliki ketertarikan pada cowok-cowok yang ada di sekolahnya, bukan berarti Dhiva tidak normal ya, saat ini ia hanya tidak memikirkan masalah 'itu'.

"Kemaren kenapa ga masuk Va?"

"Gua sakit Ar." Jawab Dhiva sekenanya. "Eh gua ke perpus dulu ya mau minjem buku."

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang