Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll yang muncul adalah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan.Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang
Yaudah lah gausah banyak cingcong
happy reading ^_^•
•
•DHIVA POV
Duduk bersandar diranjang kasur kamar adalah hal yang sedang aku lakukan saat ini, ditemani lampu tidur yang masih menyala dan sedikit tambahan cahaya dari bulan purnama.
Sengaja aku buka pintu balkon kamar untuk bisa merasakan sejuknya udara malam selepas hujan.
Tenang saja, udaranya tidak terlalu dingin untuk ku rasakan, Aku juga masih memikirkan keadaan makhluk kecil yang berada diperutku ini. Dengan selimut yang ku tarik hingga perut sudah dapat membuat kegiatan membaca ku nyaman.
Rasa sejuk kala angin yang menerobos masuk dan mengelus wajah ku lembut, selaras dengan hangatnya dibagian bawah tubuh yang terlapisi selimut. Aku sedang membaca sebuah buku, bukan, bukan buku pelajaran. Melainkan buku tentang 'ini dan itu' seputar kehamilan.
Sembari menunggu Kak Erlang yang sepertinya sedang berolahraga guna mengencangkan otot-ototnya dilantai bawah. Aku dilantai atas hanya rebahan dikamar sembari membolak-balikan lembaran tiap lembaran yang ada dibuku ini.
Sebenarnya Kak Erlang juga mengajak ku untuk ikut bergabung dengannya, tapi aku menolak.
"Kamu gak mau ikut saya?"
"Engga ah, Dhiva takut kenapa-napa sama debaynya."
"Tapi kata dokter, itu bagus buat proses persalinannya nanti."
Aku tetap menggeleng.
Kalian boleh mencap ku malas untuk kali ini, untuk kali ini ya. Karena memang pada kenyataannya saat ini aku sedang tidak ingin berkeringat dan berkutat dengan alat-alat yang membuat kita mengeluarkan banyak tenaga tersebut.
Ayolahh ... Suasananya sedang sangat mendukung untuk bergelemung diatas kasur.
Karena rencana A sudah pasti dilarang, jadi aku memutuskan melakukan rencana B, yaitu seperti yang ku katakan sebelumnya. Rencana A yaitu aku akan berbelok kearah dapur, mengambil panci, dan mengisinya dengan air, lalu memasukan mie instan untuk dinikmati dengan taburan daun bawang.
"Kamu makan itu, saya gak akan kasih kamu uang jajan."
Itu yang dikatakan Kak Erlang 20 menit yang lalu, yang akhirnya membuat ku naik kekamar meninggalkan angan-angan untuk merasakan kuah kaldu dari mie soto.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night Incident
Teen Fiction[SEBELUM BACA BISA KALI FOLLOW DULU] Bagaimana jadinya jika seorang mahasiswa terlibat suatu kejadian dengan seorang gadis SMA yang malah membuat mereka membangun rumah tangga? Dhiva harus menelan bulat-bulat kenyataan pahit yang ia alami. Cewek yan...