•22 : Rindu•

3.9K 255 7
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll yang muncul adalah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan.


Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Hai im back, sorry lama updatenya

Setelah ujian kemaren bisa kali yee gua refresing bentar.

Lama bang

Ya mungkin agak kelamaan sih, tapi gapapa, dah kelar semua sekarang,

tinggal nunggu pengumuman kelulusan, doa-in ya supaya gua lulus, supaya pusing sama pelajaran diganti sama pusing nyari uang.

Jadi kalau ada yang punya lowongan kerjaan bisa lah ya ngasih info.

Sorry banyak cingcong enjoy reading ^_^


•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bertemu dengan sosok Monica bukanlah sesuatu yang Dhiva harapkan saat ini. Dilantai dan tembok putih yang sama, mata yang sama-sama hitam legam ini saling beradu pandang. Masing-masing dari mereka menunggu siapa yang ingin membuka obrolan lebih dulu.

"Hai Dhiva." Pungkas cewek bersweeter setengah badan dengan tulisan USA sebagai sorot utama pakaiannya itu.

"Monica." Balas Dhiva dengan senyum seadanya.

"Lo ngapain disini? Keluarga lo ada yang sakit?"

"Iya," Ujar Dhiva berbohong " Lo sendiri?"

"Jenguk nyokap."

"Owhh ... " Jawabnya mengangguk. Bukannya Dhiva tidak senang dengan keberadaan cewek satu sekolahannya ini, hanya saja, Dhiva khawatir kalau Monica sampai tau alasan ia berada dirumah sakit, mengingat cewek yang suka membuat onar disekolahannya ini bisa melakukan apa saja diluar dugaan Dhiva.

Cowok jangkung dengan kaos hitam yang bagian lengannya sedikit di gulung keatas ini tidak memberikan reaksi apa-apa, hanya diam dibelakang istrinya memerhatikan interaksi dua kaum hawa didepannya.

"Siapa nih, Cowok lo? Gak boleh ya di kenalin ke gua?."

"Ah-Kak Erlang ini temen Dhiva, Monica."

"Monica." Ucap Monica menjulurkan tangannya kearah Erlang.

"Erlang." Jawab cowok itu tanpa berniat mengeluarkan tangannya dari saku celana untuk membalasan jabatan Monica, membuat Monica menarik tangannya balik.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang