•28 : Cemburu?•

4.5K 310 7
                                    

!Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah membalas pesan dari Erlang, Dhiva mulai melangkahkan kakinya keluar kelas.

Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu tapi rasanya ia malas untuk meninggalkan kelas tak berpenghuni itu, hari ini ia ada latihan marching.

Dhiva sebenarnya bukan lah tipe siswi yang malas perihal ekskul namun, ia kembali memikirkan perkataan suaminya tadi pagi, yang mana membuat moodnya turun.

Beruntung Epsilyon sudah tidak mewajibkan anak kelas 12 nya untuk aktif dalam ekskul. Bukan tanpa alasan, mengingat mereka juga sudah berada di bangku akhir jadi harus lebih fokus pada ujian kelulusan nanti agar mendapatkan nilai yang lebih maksimal.

Namun sekolahnya juga tetap memperbolehkan bila memang ada muridnya yang masih ingin aktif dalam ekskul, mengingat kelas 12 yang notabennya adalah murid senior pasti lebih banyak memiliki pengalaman.

Tapi ada juga ekskul yang mewajibkan calon veteran nya itu untuk tetap aktif. Entah karena personil kelas 11 dan 10 yang lain kurang memumpuni, kelas 12 yang disuruh untuk melatih penerus-penerus mereka atau, namanya sudah masuk kedalam daftar peserta lomba.

Sedikit beruntung, Dhiva hanya terjebak dipilihan kedua. Tapi yang namanya melatih pasti juga berhubungan dengan yang namanya mencotohkan. Menurut artikel dan buku yang Dhiva baca, kandungannya sudah dapat dibilang kuat tapi itu tak menampik kekhawatirannya akan si calon bayi.

Jadi, Dhiva hanya dapat berharap kalau nanti ia tidak akan mendapat tugas yang berat.

Cewek semampai itu berjalan bersama Clara, Dara, dan Kattia menuju tengah lapangan. Dhiva yang sudah mengganti kemeja sekolahnya dengan kaos putih polos itu terlihat capek mendengar lontaran pertanyaan aneh dari Clara.

Ia tidak tau semalam temannya itu bermimpi apa sampai harus menanyakan hal yang bersifat pribadi itu.

"Serius Dhiva lu belum pernah anu sama suami lu?"

"Anu apa? Anu ada banyak!" Sungut Kattia tak kalah capek dengan Dhiva.

"You know what i mean" ujar Clara menaik turunkan alisnya.

"Itu urusan pribadi Dhiva, lu gak perlu tau."

"Tapi kan gua penasaran! Apalagi dengan tampang dia dan cap anak baik-baik yang dia punya. Hellooo siapa sih yang gak penasaran."

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang