•10 : Kehidupan Baru 2•

7.2K 381 5
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

-oOo-

Sabtu pagi di kos Erlang terasa sepi, memang biasanya sepi sih, Erlang masih betah didalam mimpinya.

Semalam Erlang dan Dhiva berkemas untuk kepindahan mereka besok, padahal hanya sedikit barang yang dikemas, tapi kegiatan itu berlangsung hingga jam 11 malam, mereka mengemas barangnya semalam agar besok hanya tinggal dibawa saja.

Bunyi dan getaran pada ponselnya membuat Erlang terbangun.

"Halo..." Ucap Erlang menjawab panggilan dengan suara khas bangun tidur tanpa melihat nama sang penelfon .

"HEH BANGUN."

Ia menjauhkan ponselnya dari telinga, ada apa pagi-pagi begini kakaknya menelpon.

"Kenapa sih Kak." Erlang duduk disofa sambil mengumpulkan nyawa. Ya Erlang masih tidur disofa dari kemarin.

"Barang buat besok pindah udah di siapin?

"Udah." menjawab dengan mata masih terpejam.

"Bagus, oh sama itu, Dhiva udah cek kandungan belum?"

Ohh ia baru sadar, tidak ada tanda-tanda keberadaan gadis itu dari tadi, biasanya Dhiva selalu membangunkan Erlang pagi-pagi.

"Aku ga tau."

"HIH, kalo belum, hari ini di cek ya, mumpung kamu juga libur."

"Hmm... Dah ya." Ujar Erlang menutup panggilan, dia yakin Gantari pasti sedang memberikannya makian disebrang sana.

Kembali menyadarkan pikirannya, ia naik keatas melihat apakah Dhiva berada disana, masih tidur mungkin. Kosong, kemana gadis itu pergi.

Baru Erlang ingin menelfonnya Dhiva muncul dari depan pintu.

"Dari mana?" Tanya Erlang sambil menuruni tangga, Dhiva tidak menyadari keberadaannya karna Dhiva membelakangi Erlang untuk menutup pintu.

"Ahh...darii..jalan-jalan." ucap Dhiva sedikit terkejut, ia kira Erlang masih tidur.

Mata Erlang tertuju pada plastik putih di tangan Dhiva.

"Itu apa?" Tunjuk Erlang dengan dagunya.

"Ah ini Dhiva beli somay, Kak Erlang mau?" Tawar Dhiva.

Menggelengkan kepalanya "Engga."

"Tapi Dhiva udah beli dua buat Kak Erlang."

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang