Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang
Happy Reading
-oOo-
"lu mau nyari makan apa sihh Lang." ucap Hendra dibalik helm bogo painting hitamnya.
"Udah ah jalan aja dulu, udah dibeliin banyak protes lagi."
"iyee deh bos."
Saat ini Erlang dan Hendra sedang mencari makan untuknya dan ketiga temannya, padahal dia yang mengeluarka uang, tapi dia juga yang keluar untuk mencarinya, kurang ajar memang.
Karna sedang malas membawa motor, ia akhirnya menyeret Hendra untuk dijadi ojeknya.
Dengan rokok di tangan kiri, Erlang duduk nyaman di jok belakang, mengenakan celana panjang robek di bagian dengkul dan kaos hitam, ditambah kalung jangkar yang menggantung dilehernya menambah kesan macho malam ini, membuatnya sesekali jadi lirikan mata para perempuan.
Suasana malam hari ini cukup ramai, padahal sedang hari biasa.
ia ingin mencari makanan pinggir jalan, harum semerbak khas nasi goreng dan sate ayam membuat rasa lapar diperutnya bertambah, meminta untuk segera diisi.
Ponsel Erlang berdering, membuat saku celananya bergetar, segera ia mengorek kantong celananya melihat nama sang pemanggil.
"Kenapa?"
"Jangan lupa beli minumnya ya Lang." Ujar Ammar disebrang panggilan.
"Ga tau diri lu ye lu pada." Jawabnya sebal
"Yang seger ya Lang." Masih terdengar suara gelak tawa Sammuel disana, padahal tadi temannya itu sedang tidur saat dirinya ingin keluar membeli makanan, kalau Sam tadi sudah bangun, mungkin bukan dia yang akan mengeluarkan uang. bukannya Erlang tidak ikhlas, cuma tidak ridho saja, beda kan?.
Erlang memasukan kembali ponselnya kesaku celananya, setelah memutuskan secara sepihak.
Rintik hujan mulai turun kejalan, terus menusuk-nusuk tanpa ampun yang memaksa Hendra untuk segera menepi untuk berteduh.
Dan disinilah mereka sekarang, tampat makan siap saji berlogo M, dengan helm di tangan kanan, dan tangan satunya merapihkan rabut yang acak-acakan, Erlang sukses membuat beberapa perempuan terdiam beberapa saat, entah itu yang sedang makan atau sekedar ikut berteduh.
Karna ia sudah disini sekalian saja dia beli minuman untuk teman-temannya, kalau untuk makan nanti saja ia beli di pinggir jalan, mereka ini sebenarnya dari kalangan orang berada, tapi entah mungkin mereka ingin mendalami peran anak kos-kosan yang selalu serba pengiritan 'selagi murah dan enak gas teross' itu kata Ammar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night Incident
Teen Fiction[SEBELUM BACA BISA KALI FOLLOW DULU] Bagaimana jadinya jika seorang mahasiswa terlibat suatu kejadian dengan seorang gadis SMA yang malah membuat mereka membangun rumah tangga? Dhiva harus menelan bulat-bulat kenyataan pahit yang ia alami. Cewek yan...