•27 : Calon Daddy-able•

5.5K 316 7
                                    

!Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gadis yang sudah rapih dengan seragam putih abunya itu terlihat sedang mencuri pandang pada pria disebelahnya. Dhiva tidak tau apa yang membuat penampilannya tak kalah menarik dengan jalan didepan.

Sambil berkendara, lagi-lagi Erlang melirikan bola matanya pada tubuh Dhiva, hanya sesekali, tapi masih dapat dirasakan oleh gadis itu.

Ini masih pagi, Dhiva tidak mau penampilan rapihnya dirusak oleh pria yang sekarang sudah berani terang-terangan menciumnya jika ada kesempatan.

Pernah sekali waktu Dhiva tak sengaja menampar wajah Erlang tepat ditengah muka, tidak, lebih tepatnya menangkis dengan sedikit tenaga saat pria itu menunjukan gelagat ingin menciumnya.

Ketika itu ia sedang memasak air untuk membuat susu hangat. Dan entah datang dari mana secara tiba-tiba Erlang sudah berada dibelakangnya, hanya berdiri mematung memperhatikan apa yang ia lakukan.

Saling tatap hingga beberapa saat, sampai bibir tipis itu bergerak menghampiri wajahnya. Sontak tangan Dhiva reflek melindungi diri dari bahaya didepan mata, bahaya bagi jantungnya.

"Kenapa Kak Erlang liatin Dhiva mulu? Jangan-jangan ... "

"Awas kamu kalau ngira saya mikirin yang GAK SENONOH lagi!" Erlang menebalkan 2 kata intinya.

"Habisnya-- Emang Kak Erlang kenapa liatin Dhiva?"

"Emm ... Baju kamu."

Dhiva meneliti bajunya, tidak ada yang salah "udah rapih kok."

"Kamu enggak ngerasa sempit?" Kernyitan tercetak di kening Dhiva.

Erlang menunjuk perut Dhiva dengan arah pandangnya "Dia juga bertumbuh."

Dhiva melihat lagi kearah perutnya yang berbalut kemeja putih seragam sekolahnya.

Entah kenapa setelah Erlang mengatakan itu, Dhiva merasa baju yang dikenakannya sekarang malah terasa sedikit menyempit. Tidak sampai membuatnya tercekik, hanya lebih memeluk dibagian perut.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang