•13 : Pink•

5.9K 331 5
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

-oOo-

"Kak cepetan dikit." Dhiva terlihat gelisah, menupuk pelan bahu kiri Erlang dengan tempo yang cepat.

"Ini udah cepet."

"Kurang, nanti Dhiva telat." Jawab Dhiva seraya mengorek tas sekolahnya.

"Yang ada ntar kita yang ga selamat." Ucap Erlang fokus dengan kemudinya.

Ya, hari ini mereka kesiangan lagi. Dhiva telat bangun akibat ponsel yang biasa ia gunakan sebagai alarm mati karna lupa di charger.

Beruntungnya tempat tinggal Erlang sekarang lebih dekat dengan sekolah Dhiva.

Seakan dewi fortuna masih berbaik hati pada nasib mereka berdua, jalanan tidak menghambat mereka sama sekali walaupun Erlang membawa mobilnya.

"Kak Erlang kenapa ga bangunin Dhiva." Seru Dhiva masih mengubek-ubek tasnya.

"Saya aja dibangunin sama kamu."

Lelaki ini memang tak bisa diharapkan, semalam saja Erlang naik kekamar jam 2 dini hari, akibat ia yang keasikan bermain PS diruang tamu bawah dengan game yang baru saja dibelinya.

Ya, sekarang Erlang dan Dhiva sudah tidur satu ranjang, ia sudah cukup lelah tidur disofa, ia rindu dengan empuknya kasur. Dhiva diancam tidur diluar ketika gadis itu mengajukan untuk tidur disofa.

Tentu saja Erlang tidak serius dengan ucapannya, dia tidak mungkin sejahat itu pada Dhiva, namun ia juga sudah cukup bosan tidur disofa. Erlang juga mengunci kamar tamu ketika Dhiva ingin tidur disana, entah apa alasannya.

Dhiva terlihat kelabakan ketika barang yang ia cari tidak berada ditempatnya "Yah Dhiva ga bawa baju salinan buat Marching." Dhiva menepuk jidatnya.

"Nanti saya bawain." Seru Erlang.

Dhiva berfikir sejenak, tidak mungkin ia membiarkan Erlang mengambil bajunya, bisa malu kalau Erlang sampai melihat barangkat keramatnya.

Masalahnya Dhiva belum sempat memisahkan baju dan pakaian dalamnya itu.

"Emm...gausah deh--." Erlang mengangkat sebelah alis matanya "nanti Dhiva minjem temen." Lanjut Dhiva.

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang