•17 : jalan-jalan pagi•

4.6K 319 2
                                    

Karya ini adalah fiksi,
Karakter, nama, adegan, tempat dll
Yang muncul sebuah imajinasi.
Adanya kesamaan itu merupakan sebuah kebetulan!!

Maaf kalau typo bertebaran dan terdapat beberapa kata atau kalimat yang membuat kalian harus membaca ulang

Happy Reading

-oOo-

"Iya, ini aku udah sampai." Seru Erlang dengan ponsel dikuping kanannya.

"Lantai sepuluh, no 215."

"Iyaa." Erlang mematikan panggilan dengan Kakaknya.

Memijakan kaki dilantai putih rumah sakit adalah hal yang Erlang lakukan sekarang, bersama Dhiva tentunya.

Masih dengan pakaian santai tranningnya Erlang masuk kedalam lift untuk menuju dimana Gantari berada.

Tidak, Kakak perempuannya itu tidak sakit, melainkan karna mendapat kontraksi dari kandungannya. Pagi-pagi sekali Erlang dikabari oleh Liam guna menggantikan posisi menjaga Gantari, karna suami dari kakaknya itu ada tugas dadakan, walaupun dihari minggu.

Saat ditelfon, Erlang dan Dhiva sedang jalan-jalan pagi disekitar rumah, kebetulan diperumahan itu memang setiap hari minggunya selalu ramai banyak orang berdagang.

Dhiva menyebut ini jalan-jalan pagi, sedangkang Erlang menyebutnya menebus kesalahan, karna telah membuat Dhiva menangis kemarin dan juga semalam.

Namun seperti yang kalian tau, kegiatan itu hanya berlangsung sebentar, sebelum Liam menelfon.

Kejadian sebelumnya.

Setelah Dhiva mengunci pintu rumah, ia berjalan keluar gerbang bersama Erlang menuju taman yang katanya banyak orang yang berjualan. Jarak taman itu bisa dibilang lumayan, namun mereka berdua memilih berjalan kaki karna tidak memiliki sepeda, dan vibenya juga masih mendukung untuk berjalan.

Mereka memang memakai setelan tranning, namun bukan untuk berolah raga, hanya sekedar berbaur dengan orang-orang yang benar-benar ingin mengeluarkan keringat mereka.

Dhiva yang memakai outfit serba putih terlihat seperti angel, ditambah lagi kulitnya yang memang putih benar-benar membuat orang yang melihatnya seakan melihat bidadari turun ke bumi. Sedangkan Erlang dengan pakaian yang always hitam membuat cowok itu terlihat seperti khodam pelindung si bidadari.

Istrinya benar-benar dibuat heran, bahkan pakaian tranning saja Erlang serba hitam. Dhiva jadi ingin bertanya.

"Kok baju-baju Kak Erlang hitam semua sihh. Ga punya baju lain?"

"Punya, males aja. Saya lebih nyaman pake yang warna hitam."

"Tapi kan kalau hitam biasanya disukain nyamuk."

The Night IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang