Banyak yang mengatakan jika kita rajin belajar, maka kita akan mendapatkan banyak pengetahuan. Banyak yang bilang juga, jika kita mempunyai banyak pengetahuan, maka kita akan mendapatkan kesuksesan di masa depan.
Perkataan itulah yang mendorong seorang Galanta Angkasa untuk rajin belajar sejak dia masih kecil. Di saat anak yang lain bermain bersama temannya, pemuda itu mendekam di dalam kamar untuk mempelajari buku-buku pelajaran. Disaat yang lain pergi berlibur bersama keluarganya, Lanta hanya diam di rumah tanpa kehadiran orangtuanya.
Lanta sangat suka belajar.
Hal itulah yang membuat dirinya semakin hari semakin pintar. Sejak di bangku Sekolah Dasar, dia selalu mendapatkan peringkat pertama. Dan hal tersebut bertahan sampai saat ini dia duduk di bangku SMA.
Setiap malam atau setiap ada waktu luang, maka yang Lanta lakukan adalah belajar, belajar dan belajar. Memang terdengar membosankan, namun hal itulah yang sangat Lanta sukai.
Berkutat dengan buku-buku bacaan memberikan sebuah kepuasan bagi Lanta. Menurutnya, mendapatkan sebuah ilmu baru merupakan hal yang sangat penting.
Lanta tidak mempunyai banyak teman, temannya hanyalah buku-buku bacaan. Oleh karena itu, pemuda tersebut selalu menghabiskan waktu luangnya untuk menambah pengetahuan.
Lanta sering memenangkan berbagai perlombaan, Lanta juga sering menjadi murid kesayangan para guru-guru. Pemuda itu adalah incaran guru ketika ada pertanyaan di kelas.
Selain itu, Lanta juga menjadi ketua kelas di kelasnya, yaitu di kelas 11 IPA 2. Meskipun tugas Lanta hanyalah mengumpulkan tugas-tugas para murid, memenuhi panggilan guru, mengambil hal-hal yang guru butuhkan seperti buku paket, dan lain sebagainya.
Lanta bisa berhadapan dengan guru, tetapi dia tidak bisa jika berhadapan dengan teman-teman sekelasnya yang sangat sulit untuk menaati aturan. Sehingga meskipun Lanta adalah ketua kelas, tetapi dia tidak pernah berani untuk menegur teman sekelasnya, karena mereka sangat sulit untuk diberitahu dan keras kepala.
Untung saja para guru mengerti hal itu. Dan Lanta pun akhirnya hanya mendapatkan sebuah tugas yang bersangkutan dengan guru saja.
Sebenarnya Lanta ingin berhenti saja menjadi ketua kelas, tetapi dia juga berpikir, jika bukan dia maka siapa lagi? Karena di kelas hanya dirinya yang bisa menjabat sebagai ketua kelas.
Ada Algian, tetapi pemuda itu tidak mau. Lagipula terkadang dia juga tidak menaati aturan. Seperti bolos atau datang kesiangan.
Hanya Lanta yang menjadi murid teladan di sana. Perempuan dan laki-laki sama saja kelakuannya.
"Hayoh! Kali ini mikirin apa lagi?"
Seruan yang diiringi tepukan di kedua pundak itu membuat Lanta berjengit kaget. Pemuda itu hampir saja mengumpat, tetapi tidak jadi ketika matanya melihat sosok gadis cantik yang mengejutkannya tersebut.
"Hampir aja jantung gue pindah posisi, Sa." Kata Lanta membuat Firsa yang kali ini berdiri di samping Lanta tertawa.
"Lagian gue liat-liat lo ngelamun terus dari kemarin. Mana ngelamunnya suka di bawah pohon. Gue khawatir lo kerasukan tau!"
Lanta terkekeh, "kebetulan aja itu. Biasalah, otak gue sedang memikirkan alur kehidupan."
Firsa tertawa renyah mendengarnya, "enggak usah terlalu dipikirin, Lanta! Kehidupan itu rumit!" Pekiknya kemudian.
Dua anak adam dan hawa yang memakai logo seragam sekolah yang berbeda itu kini sama-sama tertawa. Seolah menertawakan kehidupan yang benar-benar sulit jika harus terus dipikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOVEREIGN
Teen FictionIni adalah pertarungan antara si lemah dengan si kuat. Di sekolah ini terdapat persaingan yang sangat ketat. Mungkin untuk sebagian orang, menjadi pintar adalah kunci utama untuk meraih posisi pertama. Namun, hal itu tidak berlaku di SMA Yudistra...