SOVEREIGN 27

406 94 13
                                    

Baca author note di bawah ya!

Happy Reading!





•••








"... tolong ya, sayang. Mama nggak sempet ke rumah dulu karena ada kerjaan mendadak di sini. Jangan takut telat,  nanti mama yang ngabarin wali kelas kamu, kalau kamu izin telat sebentar."

Pagi-pagi sekali Lanta sudah mendapatkan tugas. Yang dimana dia harus mengantarkan sebuah pakaian dan beberapa dokumen kepada ibunya yang sudah pulang dari luar kota.

Namun bukannya pulang ke rumah, ibunya justru pulang ke rumah sakit tempatnya  bekerja.

Sepertinya jadwal sang ibu sangat padat  sampai-sampai dia tidak sempat untuk pulang ke rumah dan malah menyuruh Lanta untuk mengantarkan barang-barangnya ke tempat kerjanya.

Mau tidak mau, Lanta pun menuruti perintah sang ibu. Dia sudah memasukan semua barang yang ibunya perintahkan untuk di bawa ke dalam sebuah tote bag.

Setelah Lanta rapi dengan seragam batik sekolahnya, dia pun berdiri di depan gerbang rumah untuk menunggu ojek online pesanannya.

Selama menunggu Lanta sempatkan untuk chat Abiana, memberikan kabar padanya jika dia tidak bisa berangkat bersamanya pagi ini. Setelah mengabari, Lanta pun memasukan ponselmya kembali ke dalam saku.

Tak berselang lama, ojek pesanannya datang dan lanta langsung naik.

Selama perjalanan Lanta hanya diam saja, dia sibuk memikirkan beberapa pelajaran yang kemarin dia tinggalkan.

Rasanya sedikit hampa karena Lanta tidak masuk ke sekolah selama sehari. Lanta adalah anak yang rajin, dia tidak pernah bolos ataupun absen sejak dari SMP. rapotnya selalu bersih dari kata sakit, izin, dan alpa.

Lanta jarang sakit dan dia jarang izin dengan alasan ada acara keluarga. Lanta benar-benar menjadikan sekolah adalah rumah keduanya, karena dia selalu masuk ke sekolah kecuali saat libur.  Jadi tidak heran jika Lanta di cap sebagai anak rajin dan pintar karena dia maniak belajar dan tidak pernah ketinggalan pelajaran.

Terlalu larut dalam memikirkam pelajaran yang ketinggalan, tanpa sadar Lanta pun akhirnya sampai di depan sebuah rumah sakit jiwa yang cukup besar.

Setelah memberikan helm, Lanta mengucapkan terima kasih lalu mulai pergi memasuki rumah sakit besar yang merupakan milik almarhum kakeknya itu.

Saat masuk ke dalam, Lanta menyapa banyak orang, entah itu dokter, suster, dan juga pasien yang berkeliaran di luar.

Kaki Lanta terus melangkah untuk mencari ruangan ibunya. Sakura bilang jika dia ada di salah satu ruangan pasien yang ada di lantai tiga, sehingga Lanta pun memilih untuk menaiki lift.

Namun Lanta terkejut ketika dia melihat ada seorang pemuda bertopi hitam yang masuk ke dalam lift bersama dengannya.

Lanta semakin terkejut ketika ternyata dia mengenali pemuda yang saat ini berdiri di sampingnya. Pemuda bertopi itu  menampilkan ekspresi sangar. Belum lagi wajahnya yang dipenuhi oleh bekas luka itu menambah kesan yang benar-benar manyeramkan bagi Lanta.

"Apa lo liat-liat?! Mau gue pukul?!" Ketus pemuda yang ternyata adalah Santo itu.

Jelas saja Lanta langsung memalingkan wajahnya. Dia merasa trauma ketika melihat Santo, apalagi mengingat saat kepalanya diinjak oleh dia saat di kantin tempo hari.

SOVEREIGNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang